Demokrat Anggap Konpers Gerombolan Moeldoko Bentuk Frustasi

avatar swaranews.com

Swaranews.com - Menanggapi rencana konferensi pers gerombolan-nya Moeldoko di Hambalang siang ini, Partai Demokrat menegaskan bahwa konferensi pers ini merupakan bentuk frustasi dan upaya menutupi rasa malu kepada peserta KLB abal-abal dan khalayak luas. Mereka mau mengalihkan isu dari rentetan kegagalan upaya kebohongan publik yang mereka lakukan selama dua minggu terahir.

Hal itu disampaikan oleh Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat melalui pers rilisnya, Kamis (25/3/2021).

Baca Juga: Demokrat Surabaya Gelar Lomba Catur Non Master Gerakkan Mesin Partai Menuju Kemenangan Pemilu 2024

"Pertama, katanya pasca KLB abal-abal akan segera memasukan berkas ke Kemenkumham. Faktanya, butuh waktu lebih dari seminggu untuk mengajukan," ungkap Herzaky Mahendra Putra.

Dirinya menyebutkan, Kedua, laporan Marzuki Alie ke Bareskrim Polri, ditolak.

Ketiga, laporan Moeldoko ke Polda Metro Jaya, juga ditolak.

Baca Juga: Elok Cahyani Sampaikan Catatan Akhir Tahun dan Harapan untuk Kota Surabaya di Tahun 2024

Terakhir, gugatan Marzuki Alie dan kawan-kawan ke PN, dicabut karena ketidakyakinan mereka terhadap legal standing.

"Kami, Partai Demokrat, akan tetap fokus pada: 1. menunggu sikap Kemenkumham untuk menggugurkan permohonan gerombolan KLB Abal-abal karena tidak memenuhi persyaratan hukum yang diatur dalam Permen Kumham dan bertentangan dengan konstitusi Partai.

2. gugatan perbuatan melawan hukum yang kami ajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, terhadap Jhony Allen, Darmizal, Marzuki Alie, dan kawan-kawan, atas penggunaan atribut Partai Demokrat dan pelaksanaan KLB yang bertentangan dengan hukum," tegas Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat ini.

Baca Juga: DPC Partai Demokrat Kota Surabaya Tancap Gas Menangkan Pemilu 2024

Untuk itu pihaknya mengajak publik untuk tidak terpengaruh atas upaya pengalihan isu yang dilakukan para pelaku ‘Begal Politik’.

"Mari kita selamatkan demokrasi dari para pelaku ‘Begal Politik’ yang terus menebar fitnah dan hoax," tutup Herzaky Mahendra Putra. (mar)

Editor : redaksi