Performance Art Biola 45 Jam Nonstop

avatar swaranews.com
Arul Lamandau saat Perform Di Jalan Tunjungan Surabaya. (Bowo Widianto)
Arul Lamandau saat Perform Di Jalan Tunjungan Surabaya. (Bowo Widianto)

Swaranews.com - Berbagai macam kegiatan digelar baik oleh lembaga pemerintah maupun perorangan. Nah yang perorangan ini menjadi menarik. Karena tak semua orang mampu dan mau melakukannya.

Seperti aksi tunggal bermain biola selama 45 jam tanpa henti yang dilakukan oleh Arul Lamandau. Aksinya kali ini dilakukan di seberang Hotel Majapahit yang dulu bernama Hotel Yamato. Hotel ini sekaligus menjadi saksi sejarah perobekan bendera merah putih biru menjadi merah putih.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gencarkan Pengawasan Bersama RT-RW hingga Pemilik Kos

"Ini Aksi main biola 45 jam nonstop dengan tuntutan agar pemerintah menetapkan tanggal 10 Nopember menjadi hari libur nasional," ujarnya sambil terus melantunkan lagu-lagu oenggugah semangat dengan biolanya, Selasa (9/11/2021).

Pria yang akrab disapa Bang Arul ini menyampaikan bahwa dengan dijadikannya 10 Nopember sebagai hari libur nasional. Agar rakyat Indonesia lebih khidmat memperingati peristiwa besar ini.

Baca Juga: Satpol PP Surabaya Berhasil Amankan Puluhan Botol Minuman Beralkohol selama Ramadan

"Ini bentuk ketidakpuasan kami dari arek-arek Suroboyo, jika 10 Nopember hanya diperingati sebagai Hari Pahlawan," terangnya.

Aksi seniman Surabaya ini juga disaksikan langsung oleh Wakil Walikota Surabaya Armuji yang menyempatkan hadir ke lokasi langsung. Dia menyebut bahwa aksi mereka cukup inovatif, mereka bisa memainkan musik dan menjadi suatu ukuran.

Baca Juga: Siap Sambut Pengunjung, KBS Hadirkan Berbagai Atraksi dan Hiburan Selama Libur Lebaran

"Artinya, bilamana nantinya Jalan Tunjungan ini bisa dibuka dan mereka para seniman itu bisa menampilkan kreasinya masing masing. Ini luar biasa enggak kalah sama luar negeri," ungkapnya.

Arul mengawali aksinya dengan ziarah makam WR. Supratman, Bung Tomo, dan musisi Gombloh dengan berjalan kaki untuk memanjatkan doa demi kelancaran aksinya. (bwo/mar)

Editor : redaksi