Wakil Walikota Pastikan Infrastruktur Kesehatan Surabaya Siap

avatar swaranews.com

Swaranews.com - Wakil Walikota Surabaya Armuji juga menaruh perhatian terhadap gangguan di bidang kesehatan terkait Hepatitis akut. Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).

SE tersebut ditandatangani oleh Direktur Jenderal (Dirjen) P2P Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 27 April 2022.

Baca Juga: Kasus DBD di Kota Surabaya Terkendali Pemkot Surabaya Libatkan KSH dan Kader PKK Kendalikan Kasus

Wakil Walikota Armuji menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah menyiapkan 63 Puskesmas untuk melayani warga selama libur lebaran, 22 Puskesmas diantaranya disiapkan layanan rawat inap.

"Sementara di kota surabaya belum ada suspek tapi kami meminta agar masyarakat tetap waspada, namun tidak panik karena sudah disiapkan Standard pelayanannya," ujarnya, Jum'at (6/5/2022).

Wakil Walikota Surabaya yang biasa disapa Cak Ji ini menjelaskan bahwa gejala klinis yang ditunjukkan diantaranya adalah peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) penyakit kuning akut, gejala gastrointestinal (nyeri abdomen , diare dan muntah - muntah) . Sebagian besar kasus tidak ditemukan gejala demam.

Baca Juga: Dewan Ingatkan Struktur Bangunan Rumah Sakit Surabaya Timur Agar Tahan Gempa

"Melalui puskesmas kita sosialisasikan dan tingkatkan kesadaran masyarakat terhadap Pola Hidup Bersih dan Sehat, selain itu penguatan surveilans oleh tenaga kesehatan dan segenap kader di masyarakat akan selalu di upgrade," tegasnya.

Cak Ji menegaskan bahwa menurut data rata - rata yang terserang hepatitis akut adalah anak dengan usia 1 bulan hingga 16 tahun . Sehingga apabila menemukan gejala - gejala klinis agar orang tua segera melaporkan ke puskesmas terdekat agar bisa diambil tindakan awal.

Baca Juga: Angka Stunting di Surabaya Terus Menurun: Tersisa 255 Anak dan 47 Kelurahan Sudah Nol Kasus

 

"Sing tenang yo rek, tapi tetep waspada . Pemerintah Kota wis mapan infrastruktur kesehatane gawe warga surabaya," tutupnya dengan logat khas suroboyoan. (mar)

Editor : redaksi