ERGONOMIS: MELIHAT WARNA CLEAR

avatar swaranews.com

Swaranews.com - DALAM hidup sehari hari. Normal. Tidak buta. Tidak mungkin berjalan dangak(menghadap atas). Ataupun memandang terus menerus dangak.

Saat memandang, mata kita saat melihat posisi datar. Mata punya sudut visual bawah 70 derajat. Sudut visual atas 50 derajat. Dari mata kita melihat datar. Jadi, paling sering melihat posisi datar dan ke bawah.

Bahkan, mata kita, posisi datar. Bisa melihat, total, pada sudut melihat 94 sd 104 derajat. Itu total pandangan depan, samping kanan, dan samping kiri.

Pada mata kita. Punya otot mata. Saat melihat yang silau/jelas/terang (clear), otot mata mudah lelah. Sekaligus mata jadi lelah. Jika lelah membuat mudah ngantuk. Pertanda ngantuk adalah perlu tidur.

Ergonomisnya, "membuat situasi dan kondisi (warna) yang kita lihat, tidak membuat otot mata mudah lelah".

Warna. Setiap warna memiliki kemampuan daya pantul. Semakin terang, misal: putih memiliki daya pantul sinar 90% lebih.

Makin gelap, misal: hitam. Memiliki daya pantul rendah.

Begitu pula mengkilap. Misal: kaca memiliki daya pantul tinggi. Daya pantul itu membuat silau (clear).

Kita tahu, mata kita secara fisiologis melihat ke depan dan ke bawah. Jika rumah kita serba putih. Tembok putih, lantai putih. Putih: memiliki daya pantul paling tinggi. Mata kita terkena pantulan sinar pada warna terang. Ya otot mata kita akan mudah lelah.

Apalagiterkena silau yang lain. Mata akan semakin mudah lelah. Kalau mata mudah ngantuk, lelah. Kita bekerja pun tidak bisa lama. Kalau toh lama, mata kita terbebani dan terpaksa. Bila diteruskan, bisa celaka.

Semoga kita bisa menjaga mata kita dari silau. Tentu pakailah warna warna yang tidak menyilaukan mata kita. Saat bekerja, lama (Nb: 8 jam per hari atau 40 jam per minggu). Lebih jelas belajarlah ilmu ergonomi.

Semoga mata kita terjaga, awet, bisa melihat keindahan alam. Kita bersuykur pada Tuhan, kita diberi mata dan bisa melihat.

*) Guru besar UNIPA Adi Buana Surabaya. Managing Director Apenso. Penasehat Swaranews. (GeSa)

Editor : redaksi