Sekar Laut Hentikan Investasi Di Tengah Pandemi

avatar swaranews.com
John Gozal, Direktur Keuangan PT Sekar Laut, Tbk
John Gozal, Direktur Keuangan PT Sekar Laut, Tbk

Swsranews.com - PT Sekar Laut, Tbk, perseroan yg bergerak di bidang industri krupuk, menghentikan investasi di tahun ini akibat pandemi Covid -19 yang menyebabkan ketidakstabilan perekonomian. Usai paparan publik melalui meeting online, sore tadi,

Direktur PT Sekar Laut, Tbk John Gozal mengatakan, perseroan untuk tahun ini menunda investasi, hanya bermain realistis dan tetap hati-hati agar perseroan tetap membukukan laba.

"Kendati Covid 19 masih melanda negeri ini, namun perseroan mematok pertumbuhan penjualan diatas 10 persen. Kami yakin penjualan perseroan bisa tumbuh diatas 10 persen.Mengingat, krupuk bagi masyarakat disejajarkan dengan crackers saat masyarakat stay at home. Di sisi lain, penjualan ekspor pada kuartal pertama tahun 2020 naik 10% yg didominasi penjualan krupuk udang," ujar John Gozal kepada Swaranews.com, Selasa (30/6/2020).

John menjelaskan, omset perseroan pada kuartal pertama 2020 naik 7 persen dari Rp 308 miliat menjadi Rp 330 miliar, sedangkan laba bersih naik 33 persen dari Rp 9.3 miliar menjadi 12,4 miliar. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS) yg berlangsung tadi pagi, perseroan memutuskan untuk membagikan deviden tunai untuk tahun buku 2019 sebesar Rp 9, 3 miliar atau Rp 15/ saham.

Nilai.tersebut naik dibandingkan tahun sebelumnya yg membagikan Rp 8,6 miliar atau Rp 9/saham.

Menurutnya, kinerja usaha perseroan selama tahun2019 menunjukkan hasil yg cukup memuaskan. Penjualan pada tahun 2019 meningkat melebihi target yang dibuat sebelumnya. Hal ini sangat terbantu oleh keberlanjutan hubungan bisnis yang ada dan peningkatan dalam kepercayaan pada produk perseroan, sehingga permintaan pelanggan terus meningkat. Pertumbuhan penjualan tahun 2019 tercatat sebesar 22,6% atau mengalami peningkatan dari tahun 2018 sebesar 14,3%. Total nilai penjualan telah mencapai Rp 1,28T. Seiring dengan perbaikan penjualan, laba bersih pada tahun 2019 meningkat 42% dari tahun 2018. Total Laba bersih tahun 2019 adalah sebesar Rp45M.

Laba persaham naik menjadi Rp66/saham. Pada tahun 2019, penjualan domestik meningkat dengan manajemen pemasaran yang lebih baik dan fokus produk sesuai dengan pangsa pasarnya. Dengan makin membaiknya pengaturan logistik yang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir, telah membantu pertumbuhan kinerja yang lebih baik. Kerja sama dengan distributor terus ditingkatkan untuk menambah wilayah pemasaran yang lebih luas dan intensif.

"Ada dua kendala yang dihadapi oleh dunia usaha pada tahun 2019 adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional dan global. Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini mempengaruhi daya beli masyarakat. Dampak terhadap perseroan adalah dalam mengatur kenaikan inflasi dan harga jual yang seimbang.," papar John Gozal.

Dia menyatakan, untuk mengatasi hal ini, perseroan menerapkan manajemen persediaan yang lebih baik dalam mengantisipasi gejolak harga bahan baku, sementara mempertahankan kestabilan harga jual yang mendukung pemerataan penjualan dalam jangka panjang. Sepanjang tahun 2019, perusahaan mengalami kenaikan aset lancar sebesar 6%. Komponen aset lancar perusahaan paling besar ada pada piutang usaha dan persediaan.

Johnmenegaskanaset tetap dikarenakan adanya investasi beberapa mesin baru guna meningkatkan jumlah produksi dan memenuhi target penjualan di tahun 2019. Total kewajiban perusahaan meningkat menjadi Rp410 miliar di tahun 2019 dari Rp408 miliar di tahun 2018. Kenaikan total kewajiban sebesar 0,47%.

" Di tahun 2019, kami berhasil mempertahankan kenaikan total kewajiban tidak melebihi target kami 3%. Selain itu, tahun 2019, ekuitas kami meningkat sebesar 12%. Peningkatkan ekuitas ini dikarenakan kenaikan saldo laba yang diperoleh dari peningkatan laba bersih di tahun 2019. Kenaikan ekuitas ini menunjukkan kemampuan kami untuk mengelola sumber modal menjadi laba bersih, serta meningkatkan pendanaan non hutang yang akan berdampak pada kesehatan struktur modal kami, " tegas Direktur Keuangan tersebut.

Dikatakannya, Prospek Usaha Memasuki tahun 2020, perseroantetap yakin untuk dapat terus meningkatkan usaha perseroan melalui inovasi produk dan peningkatan wilayah pemasaran. Awal tahun 2020, ekonomi dunia dikejutkan oleh wabah Covid19 dimana semua aspek kehidupan, termasuk pertumbuhan sektor ekonomi mengalami ketidakstabilan. Akibatnya, terjadi koreksi atas asumsi pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. Kami tetap memiliki keyakinan dapat diharapkan, melewati tahun 2020 dengan pertumbuhan yang positif, dengan tetap mempertimbangkan dampak perubahan sosial dan pembatasan kegiatan masyarakat.

"Kamimenyadari akan banyak ketidak pastian dalam pergolakan perekonomian dunia di tahun 2020 akibat dampak Covid19, namun manajemen akan tetap berusaha mendorong pertumbuhan diatas 10%, " tegasnya. (shan)

Editor : redaksi