Swaranews.com - Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) menggelar Pameran Seni Instalasi bertajuk "Pameran Seni Instalasi Upacara Bendera".
Pameran Instalasi kali pertama diadakan Komite Seni Rupa Dekesda ini berlangsung di Art Galery selama 20 hari sejak 2 Desember 2020.
Baca Juga: Walikota Eri Siapkan Gelaran Mengenang Cak Sapari
Menurut Ketua Dakesda Sidoarjo, Ali Aspandi bahwa pihaknya menyambut baik program Komite Seni Rupa dengan menggelar pameran instalasi ini.
"Kami berharap Seniman Sidoarjo menjadikan Kantor Dekesda sebagai rumah kita untuk mengembangkan potensi seni budaya yang ada di Sidoarjo," ujarnya kemarin.
Dia menyebutkan, kegiatan kali ini diikuti oleh perupa Amdo Brada, Banyugenuk, Beny Dewo, Hari Prayitno dan Tuyul Dolanan Nuklir.
Amdo Brada dalam pameran Instalasi Upacara Bendera mengrtengahkan kreasi lukisan bercorak etnik dkoratif berukuran besar dipajang di tembok halaman dalam kantor Dekesda.
Baca Juga: Begini Nasib Pelukis Simpang Sekarang
Beny Dewo dengan judul masa lalu,masa kini dan masa akan datang menampilkan beberapa mainan tok-tok (Kapal Api) ditaruh dikolam kecil dilengkapi lukisan orang naik perahu dan diakhiri gambar tanda tanya.
"Tanda tanya dari negeri kita yang dikenal sebagai negara maritim. Kedepan kita perlu memikirkan bersama," ungkap Beny Dewo yang sering tampil dalam pameran instalasi.
Hari Prayitno yang juga dukenal sebagai dosen seni Rupa STKW Surabaya menghadirkan karya instalasi Biduk Utara yang diwujudkan dalam.bentuk perahu besar berbahan ilalang.
Baca Juga: Pameran Lukisan “The Spirit of Rama Shinta”
"Dalam perahu itu ada simbol Bapak, anak dan cucu ..yang berada dalam satu tujuan mengantar cucu menggapai kedamaian dan kebahagaian di arah ufuk utara," ungkap Hari yang menambahkan karyanya memang harus di ruang terbuka dan menghadap utara.
Banyu Genuk dan Tuyul Dolanan Nuklir sebagai perupa muda berpotensi menampilkan Karya berjudul Pambuka dan Tuyul Paku Pancer.
"Kami yang berkeinginan adanya kebersamaan seluruh pelaku seni budaya di Sidoarjo mengharumkan nama Sidoarjo melalui aktifitas seni budaya," tandas Aspandi (Km)
Editor : redaksi
