Dinkes Surabaya Dapat Tambahan Anggaran Rp 227 Miliar

swaranews.com
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah. / Foto : nug
Swaranews.com - Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah mengingatkan agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya agar hati-hati dan membelanjakan anggarannya tepat sasaran, tepat waktu dan tidak ada kebocoran. Hal itu disampaikan seiring dengan kenaikan anggaran yang cukup tinggi untuk Dinkes Kota Surabaya pada perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD Surabaya 2021. Total kenaikannya mencapai Rp 277,063 miliar, dari anggaran semula Rp950,698 miliar menjadi Rp1,227 triliun. Salah satu anggaran untuk dinas yang paling besar adalah Dinkes Surabaya. Itu artinya, komitmen Wali Kota Surabaya Pak Eri Cahyadi untuk memberikan layanan kesehatan kepada warganya sangat bagus, ujar Khusnul, saat dikonfirmasi, Jumat (24/9/2021). Menurutnya, penambahan anggaran yang mencapai ratusan miliar itu digunakan untuk insentif tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 2.832 orang. Rinciannya nakes PNS sebanyak 1.098 orang dan nakes non PNS sebanyak 1.734 orang, dengan jumlah nominal sebanyak Rp28,672 miliar. Penambahan lainnya adalah untuk pembayaran premi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan sebanyak 1.022.588 jiwa. Data tersebut telah disinkronisasi dengan BPJS, jelas Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini. Jumlah premi yang harus dibayar, kata Khusnul, yang semula mencapai Rp265,741 miliar bertambah Rp156,622 miliar. Sehingga pemkot akan membayar premi BPJS Kesehatan sebesar Rp422,363 miliar. Jumlah ini, sepengetahuan saya yang terbesar di Indonensia dibayarkan oleh pemda kepada BPJS, ungkapnya. Selain menerima PAK APBD 2021 yang cukup tinggi, jelas Khusnul, Dinkes Surabaya juga ada kenaikan pendapatan sebesar Rp27 miliar. Sehingga pendapatan dinkes yang sebelumnya Rp116,281 miliar menjadi Rp143,355 miliar. Pendapatan didapatkan dari dana kapitasi JKN (Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama). Dengan meningkatnya anggaran kesehatan ini, alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini berharap, mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan pemenuhan layanan kesehatan bagi warga Kota Surabaya. Selain itu juga bisa menjadi pelecut dinkes agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi warga. Selain itu juga menjadi penguat untuk kesiapsiagaan dalam menanggulangi atau pengendalian pandemi Covid-19 diwaktu yang akan datang. Kita tidak tahu, kapan pandemi ini berakhir. Bahkan ada prediksi ada lonjakan gelombang ketiga. Menjawab itu, pemkot sudah siap dengan tingginya alokasi anggaran kesehatannya, ungkap Ning Khusnul, sapaan Khusnul Khotimah. (mar)

Editor : redaksi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru