COVID-19: Jepang dan UNICEF bermitra untuk mendukung pendidikan anak

avatar swaranews.com

Swaranews.com – Pemerintah Jepang menyediakan dana hibah darurat senilai 6.9 juta USD (Rp100 miliar) untuk mendukung kegiatan UNICEF dalam menanggulangi dampak pandemi COVID-19 terhadap pendidikan dan menguatkan sarana rantai dingin terkait program vaksinasi COVID-19 di Indonesia. 

Menurut UNICEF Representative Debora Comini. Dana hibah tersebut merupakan kelanjutan dukungan Jepang pada tahun 2020 terhadap aksi respons multisektor UNICEF untuk mengatasi dampak langsung pandemi COVID-19 di Indonesia.

"Program Safe Return to Learning yang didukung oleh Pemerintah Jepang bertujuan menjawab kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan psikososial anak-anak di Papua dan Sulawesi Selatan," ujarnya, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Swaranews.com, Kamis (22/4/2021). 

Debora menyampaikan bahwa dukungan ini juga akan menguatkan sistem dan kemampuan nasional untuk memberikan layanan publik dasar kepada kelompok-kelompok masyarakat di daerah terpencil yang kekurangan akses layanan.

"Melalui program di atas, UNICEF akan bekerja sama dengan otoritas setempat agar anak-anak, khususnya yang paling tertinggal, dapat kembali ke sekolah dengan aman, meneruskan kegiatan belajar, dan mendapatkan layanan kesehatan penting yang sempat terhambat selama pandemi," paparnya.

Debora menyatakan bahwa UNICEF juga hendak meningkatkan prasarana air, kebersihan, dan sanitasi (WASH), menyosialisasikan perilaku sehat, serta terus memperluas pelayanan perlindungan anak untuk kelompok yang paling membutuhkannya.

"UNICEF berterima kasih atas komitmen berkelanjutan Jepang untuk mendukung anak-anak yang paling rentan di Indonesia pada masa COVID-19,” ujar UNICEF Representative Debora Comini.

Dirinya menegaskan bahwa melalui kontribusi ini, UNICEF akan mampu mendukung upaya otoritas setempat mengakhiri pandemi, agar anak-anak dapat kembali bersekolah dengan aman.

Debora menjelaskan, dana hibah juga akan digunakan untuk mengadakan sarana rantai dingin, termasuk fasilitas penyimpanan dingin dan transportasi untuk mendukung akses dan distribusi vaksin COVID-19 secara merata ke seluruh pelosok Indonesia.

"UNICEF akan mengadakan, mendistribusikan, dan memasang peralatan rantai dingin di tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta menguatkan kapasitas kelembagaan dalam mengelola peralatan itu," tukasnya.

Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji mengatakan bahwa Jepang bekerja sama secara erat dengan Indonesia untuk membantu meningkatkan kapasitas sistem kesehatan dan mendorong pemulihan ekonomi berlandaskan prinsip keamanan manusia.

“Memperluas produksi vaksin yang aman, terjangkau, dan efektif serta menyediakan akses yang merata adalah kunci untuk mengatasi pandemi. Jepang bermitra dengan UNICEF untuk memastikan vaksin sampai ke penerimanya, yaitu dengan mendukung ketersediaan rantai dingin di negeri yang luas ini," terangnya.

Di Indonesia, program vaksinasi COVID-19 dimulai pada bulan Januari 2021. Target Indonesia adalah mengimunisasi 18,5 juta penduduk menggunakan beragam produk vaksin. Sebuah penilaian yang dilakukan baru-baru ini terhadap sistem rantai dingin Indonesia menyatakan bahwa pemberian lebih dari 335 juta dosis vaksin COVID-19 akan berdampak signifikan terhadap rantai suplai imunisasi dan kapasitas penyimpanan rantai dingin. (mar)

Editor : redaksi