PRO EM1 memitigasi semua efek buruk akibat infeksi COVID-19

avatar swaranews.com

Swaranews.com - Hingga akhir Minggu Juli 2021, pandemi Covid-19 masih terjadi di bumi Nusantara ini. Berbagai edukasi dan langkah-langkah pencegahan terus dilakukan oleh pemerintah bersama berbagai elemen kemasyarakatan yang ada.

Menurut Recta Geson pakar probiotik sekaligus direktur PT Agro Mitra Alimentare bahwa infeksi COVID-19 memakan korban pada orang yang memiliki masalah respon imun.

Baca Juga: Kasus DBD di Kota Surabaya Terkendali Pemkot Surabaya Libatkan KSH dan Kader PKK Kendalikan Kasus

Pada orang dengan masalah respon imun rendah (sitokin antiinflamasi dominan), maka coronavirus berbiak menjadi banyak tidak terkendali sehingga mengakibatkan infeksi hebat penyebab kerusakan paru-paru dan organ lain.

"Pertama, saturasi oksigen drop karena terjadi pneumonia, radang pada paru-paru. Radang pada paru mengibatkan terjadi edema sehingga pertukaran gas dalam gelembung paru/alveolus terganggu. Oksigen dari udara sekitar atau bahkan pada pneumonia berat dipompa dari ventilator pun tidak dapat diserap," ujarnya, kenarin.

Recta menyampaikan, dalam kondisi ini usus menggantikan paru. Oksigen diproduksi dan diserap oleh usus. Phototrophic Bacteria yang merupakan salah satu konten multistrain probiotik dalam PRO EM1 bisa memproduksi oksigen selama 24 jam dan membersihkan gas dan zat beracun dalam usus.  

Dia menerangkan, kedua, Biosurfactant yang terkandung di dalamnya akan merusak dinding dan spike protein/duri coronavirus ketika terjadi kontak denga  PRO EM1. 

"Dinding dan duri coronavirus varian apapun selalu terdiri dari lemak dan protein. Lemak akan larut apabila terjadi penyabunan oleh biosurfaktan sehingga dinding virus menjadi bocor dan duri virus mrotol. Jadi biosurfaktan mampu meng inaktivasi semua varian coronavirus," papar Recta.

Dirinya menegaskan, oleh karena itu dengan menyemprot PRO EM1 pakai Nano Spray akan terjadi inaktivasi coronavirus yang berada dalam saluran pernafasan sampai paru. Dengan minum PRO EM1 akan menginaktivasi coronavirus dalam darah sampai organ. 

Baca Juga: Dewan Ingatkan Struktur Bangunan Rumah Sakit Surabaya Timur Agar Tahan Gempa

"Ketiga, PRO EM1 mengandung Antiinflamasi yang kuat seperti gingerin, embelin, 16 alpha-dehydroxysterone, diallyl sulfide yang mampu mencegah terjadi badai sitokin penyebab peradangan hebat. Badai sitokin pd paru mengakibatkan terjadinya ARDS atau gagal nafas," lanjut Recta.

Keempat, dalam uji klinik yang dilakukan di RSUD Dr. Soetomo terbukti PRO EM1 memodulasi respon imun/sitokin menjadi seimbang. Yakni antara sitokin proinflamasi dengan sitokin antiinflamasi. 

"Demikian pula pada orang dengan respon imun berlebihan (dominasi sitokin proinflamasi) akan terjadi badai sitokin setelah terpapar coronavirus. Keradangan yang hebat akan merusak paru-paru dan organ lain," papar Recta.

Orang yang memiliki respon imun seimbang akan bisa hidup damai berdampingan dgn COVID-19.   Apabila terpapar coronavirus tidak terjadi keradangan hebat akibat badai sitokin dan tdk terjadi infeksi hebat.  

Baca Juga: Angka Stunting di Surabaya Terus Menurun: Tersisa 255 Anak dan 47 Kelurahan Sudah Nol Kasus

Sitokin proinflamasi yang dimodulasi PRO EM1 akan mengaktivasi NKCell untuk mencari dan memfagositosis coronavirus.

Bekerjasama dengan EM Research Organization Jepang, PT. AMA memproduksi minuman probiotik PRO EM-1. PRO EM-1 dengan segudang manfaatnya terbukti berhasil memitigasi seluruh efek buruk yang diakibatkan Covid-19.

"PRO EM1 juga mengandung antiinflamasi yang kuat seperti gingerin, embelin, 16 alpha-dehydroxysterone, diallyl sulfide yang mampu mencegah terjadi badai sitokin penyebab peradangan hebat," pungkas Recta. (mar)

Editor : redaksi