Ketua Dewan Kesenian Sidoarjo, Ali Aspandi Ingin Mewujudkan Pameran, Peraga

avatar swaranews.com

Swaranews.com: Sosok Ali Aspandi memang sejak sekitar 5 tahun terakhir semakin eksis bergelut dibidang kesenian.

Sebelumnya banyak berkecimpung di ranah hukum sebagai pengacara. Ia ketika bersentuhan di dunia kesenian selain piawai di bidang Sinema juga di Seni Rupa.

Baca Juga: Walikota Eri Siapkan Gelaran Mengenang Cak Sapari

"Saya pernah membuat film secara indie bertema tentang Koruptor," ungkap Ali sapaan Ali Aspandi sembari menambahkan sebenarnya pihaknya masih berkeinginan membuat film lagi sesuai tuntutan jaman.

Ia mengakui, minatnya terhadap kesenian sebenarnya sudah terlihat saat dibangku SMA hingga Perguruan Tinggi.

"Sayang setelah saya lulus Perguruan Tinggi dan bekerja dalam berkesenian saya kurang eksis ," Ungkap Ali yang juga terampil melukis dan membatik.

Minat kembali berkesenian membahana setelah pria kelahiran Lamongan kurang lebih 50 tahun lalu menerima amanah menjadi Ketua Dewan Kesenian Sidoarjo periode 2018 -2023.

"Sebelum mendapatkan amanah saya sudah aktif melukis dan membuat film indie," tandas Ali Aspandi yang berkeinginan seni budaya di Sidoarjo berkembang seperti daerah lain di Jawa Timur.

Baca Juga: Begini Nasib Pelukis Simpang Sekarang

."Potensi seni budaya di Sidoarjo itu cukup besar. Tidak sedikit pelaku seni kenamaan Jawa Timur domisilinya di Sidoarjo dan seniman mudanya banyak yang kreatif," imbuh Ali Aspandi penuh semangat.

Berbicara peran pemerintah Kabupaten Sidoarjo terhadap pengembangan potensi Sidoarjo ungkapnya, memang belum optimal selama ini karena prioritas pembangunan di Sidoarjo belum mengutamakan sektor Seni Budaya.

"Untuk itu kami menyadari harus bekerja cerdas dan keras agar kedepan sektor seni budaya menjadi potensi yang diprioritaskan," jelas Ali Aspandi yang merasa bersyukur Dekesda dibawah kepemimpinannya masih mendapatkan perhatian dari Pemkab Sidoarjo melalui bantuan dana hibah pengembangan.

Berbicara pengembangan potensi seni budaya di Sidoarjo menurut Ali Aspandi, perlu dibangun ekosistem pengembangan seni budaya sesuai tuntatan era digital.

Baca Juga: Pameran Lukisan “The Spirit of Rama Shinta”

"Mau tidak mau suka tidak suka pelaku seni budaya harus memahami Teknologi Informasi sehingga tidak ketinggalan. Dan kami bangga komite-komite seni di Dekesda telah mampu menggelar aktifitas secara virtual sesuai kondisi era pandemi Covid -19," beber Ali Aspandi yang juga aktif di organisasi profesi pengacara.

Ali Aspandi dalam ranah seni rupa berkenginan mewujudkan mimpinya membuat pameran kreasi seni Batik.

"Ya saya sudah mulai mengumpulkan karya-karya batik bermotifkan potensi Sidoarjo seperti Bandeng dan motif menarik lainnya. Selain pameran juga ada peragaan busana batik dan demo membatik," tutur Ali Aspandi yang berharap keinginaannya bisa terwujud 1 atau 2 tahun mendatang seiring peringatan Hari Batik Nasional. (krm)

Editor : redaksi