Swaranews.com - Masalah pendidikan masih menjadi permasalahan di tengah warga, khususnya yang berada di kawasan Bulak Banteng, Tambak Wedi dan beberapa wilaah di Surabaya Utara. Zonasi untuk pendaftaran peserta didik baru memang butuh sosialisasi lebih masif, agar masyarakat memahami.
"Selama saya reses kemarin, melakukan jaring aspirasi di kawasan daerah pemilihan (dapil) 2. Masih banyak warga yang mengeluhkan terkait sistem zonasi tersebut. Nah, ini menjadi tugas Saya memberikan pengertian kepada mereka bahwa sekolah itu memiliki kesamaan dan zonasi demi prinsip keadilan," ungkap Elok Cahyani, Anggota DPRD Kota Surabaya kepada Swaranews.com, Rabu (1/2/2023) siang.
Legislator yang akrab disapa Elok ini menyampaikan bahwa saat ini tidak ada sekolah favorit. Namun ketika anak kepingin sekolah ke tempat yang diinginkan terkadang tidak bisa karena memang sistem zonasi itu.
"Masyarakat merasa kurang bebas memilih. Dan ada juga salah satu wilayah tidak ada sekolah negerinya. Memang ini butuh waktu pembenahan. Masyarakat saya sarankan untuk bersabar, sambil saya selaku wakil rakyat akan terus mengawal agar masyarakat mendapatkan layanan pendidikan yang baik," papar Elok Cahyani.
Legislator asal Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Surabaya ini menjelaskan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) membutuhkan waktu. Oleh karena itu pihaknya akan terus berjuang agar keluhan warga bisa teratasi.
"Seperti penambahan sekolah di sekitar wilayah yang masih kosong. Tentunya selain kebutuhan gedung, sekolah baru ini juga membutuhkan tenaga pendidikan yang mumpuni, juga pemeuhan sarana dan prasarananya," pungkas Elok Cahyani, Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Demokrat, Dapil 2 (Pabean Cantian, Kenjeran, Semampir dan Tambaksari). (mar)
Baca Juga: Elok Cahyani Sampaikan Catatan Akhir Tahun dan Harapan untuk Kota Surabaya di Tahun 2024
Editor : redaksi
