Swaranews.com - Upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam mengantisipasi terjadinya banjir atupun genangan terus dilakukan. Salah satunya, pintu air di Rumah Pompa Petekan, Semampir, hampir rampung. Keberadaan bangunan itu akan digunakan sebagai salah satu usaha pengendalian dan mengatasi permasalahan banjir ataupun genangan tersebut.
Wakil Walikota Surabaya Armuji mengatakan bahwa berbagai upaya dan kerja keras Pemerintah Kota Surabaya dalam penanganan serta pengendalian banjir telah dilakukan.
Baca Juga: Ini Rahasia Sukses Arjuna Raih Kursi Yos Sudarso
"Untuk pintu air Petekan itu nanti bisa mengatur , saat ada air pasang bisa ditutup sehingga ketinggian debit air sungai kali mas bisa terkendali . Begitu juga saat hujan bisa langsung dipompa ke laut," ujarnya, Jum'at (7/1/2022).
Armuji menyampaikan, komponen Pintu Air Petekan yang sedang dikerjakan pintu 12 meteran dan pompa air terdiri dari 4 unit, 2 unit 5 kubik, 2 unit 3 kubik. Pintunya itu 7 meter dan pintu 12 meter 2 unit.
"Saya berharap agar masyarakat memiliki kesadaran untuk dapat memfungsikan saluran sesuai dengan peruntukannya. Upaya penanganan banjir outputnya adalah mengurangi lama genangan, hamparan luas genangan dan ketinggian genangan," harap Armuji.
Baca Juga: Surabaya Terbaik ke-1 dalam SATA Award Provinsi Jatim 2023
Pria yang akrab disapa Cak Ji ini menegaskan bahwa rencana menambah kapasitas Pompa dengan harapan di wilayah Wiyung dapat bebas dari banjir karena air yang ada di saluran drainase segera dapat dipompa ke sungai.
"Pada Tahun 2022 ini, disamping pemulihan ekonomi, Pemerintah Kota Surabaya juga akan fokus dalam penanganan serta pengendalian banjir," paparnya. Sementara itu, di Rumah Pompa Kedurus , Pemerintah Kota Surabaya Total ada empat unit pompa, Seluruhnya memiliki kapasitas sama, yakni 2,5 meter kubik/detik.
Baca Juga: Wakil Walikota Armuji Ingin SCCIFAF Jadi Sarana Pertukaran Budaya
Rencananya, Pemkot melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) mengganti keempat pompa air tersebut dengan kapasitas yang lebih besar,
"Yakni dengan ukuran kurang lebih 5 meter kubik per detik," pungkas Wakil Walikota Surabaya Armuji. (mar)
Editor : redaksi