Swaranews.com - Sebagai peternak Ayam Gaok, Muhammad Zahdi ternyata memang bukan pemain baru. Dirinya pernah beternak ayam kampung, ayam petelor dan ayam jago. Namun sebagai seorang pebisnis masih merasa ada yang kurang. Hingga akhirnya menelusuri apa yang sedang booming.
"Awalnya ketertarikan saya adalah ayam tersebut memiliki tiga fungsi sekaligus. pertama ayam gaok ini sebagai ayam pedaging. Karena postur tubuhnya yang besar dan beratnya melebihi ayam pada umumnya," ujarnya Kamis (21/7/2022).
Kedua, lanjut Zahdi, ayam ini petelur. Minimal saat dia mengeram itu telurnya sekitar 12 butir. Ketiga ayam gaok ini juga dikategorikan ayam hias, karena kokoknya panjang dalam satu lantunan. Tanpa intonasi apa-apa bunyinya memang hanya mengaok. Makanya disebut ayam gaok
"Selain itu bahwa telah ditetapkan oleh kementerian pertanian di tahun 2014 bahwa ayam asli khas rumpun madura itu adalah ayam gaok ini," terangnya.
Zahdi menyampaikan, meskipun ada peternak di Cilacap, di Bogor, ada peternak disana, tapi mereka tidak mampu memiliki sampai sekian puluh ekor ternak ayam tersebut. Di Madura sendiri terkenal bahwa peternak ayam Gaok itu ada di Kecamatan Geger, dan di daerah desa Poter, Kabupaten Sumenep.
"Nah, ketika saya cek ke lokasi ternyata per kepala keluarga disana hanya memiliki 2 sampai 3 ekor ayam gaok itu. Dari situlah ketertarikan saya untuk membudidayakan ayam khas madura tersebut," urainya.
Zahdi menjelaskan, caranya Dia ambil dari Kecamatan Geger, Bangkalan, Madura. Kemudian ketika dirinya kroscek di dusun Poter, Kabupaten Sumenep. Ternyata disana sudah tidakada satupun peternak ayam gaok.
"Akhirnya kurang lebih 150 ekor ayam gaok saya bawa ke desa saya di desa Bangsah, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura, untuk saya budidayakan. Dari usia 1 bulan, 2 bulan hingga tiga bulan ada di kandang saya dan saya rawat hingga besar di lokasi tersebut," sebutnya.
Kemudian, Zahdi melakukan konfirmasi ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Dari situ dirinya dapat perhatian dan pengarahan bahwa ada niatan membudidayakan ayam gaok di desa Bangsah, Sreseh, Kabupaten Sampang yang dimilikinya.
"Karena ayam gaok ini merupakan ciri khas yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Timur. Karena ada peluang itu kemudian saya tangkap untuk di budidayakan," jelasnya.
Hingga saat ini di kandang utama Zahdi terdapat 170 ekor lebih. Sedangkan di kandang lainnya secara terpisah terdapat sekitar 30 ekor ayam gaok juga.
"Harapan saya juga begitu, bahwa peternak besar Ayam Gaok ada di desa kami yakni desa Bangsah, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang. Alhamdulillah tim dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim sudah tiga kali berkunjung ke ternak saya," ungkap Zahdi.
Pertama, sambungnya, mengecek kandang, terkait kebersihan dan keamanan kandang. Kedua, volumenya ada berapa dan cek lainnya.
"Terakhir hari ini dari dinas tersebut sedang menuju ke kandang ayam gaok saya untuk menimbang ayam tersebut yang saya miliki," tutup M. Zahdi.
Editor : redaksi