Swaranews.com - Dinas Perhubungan Kota Surabaya menggelar sosialisasi kepada para pedagang kaki lima di Terminal kawasan wisata religi (KWR) Sunan Ampel. Selain itu dishub Kota Surabaya juga melaksanakan kerja bakti membersihkan fasilitas yang ada di Terminal KWR, pada Rabu 5 Oktober 2022.
Pada sosialisasi kali ini, Dishub Surabaya membahas terkait dengan pelimpahan pengelolaan terminal kawasan wisata religi ampel yang sebelumnya dikelola oleh Dinas Pariwisata Kota Surabaya kepada Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya melalui Bagian Angkutan Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Riza Kurniawan mengatakan bahwa pihaknya menjelaskan kepada seluruh PKL pedagang maupun siapapun yang berkepentingan di Terminal KWR nantinya pengelolaan itu ada di bawah naungan Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
"Jadi nantinya setiap peraturan, retribusi dan lain-lain itu akan menyesuaikan miliknya Pemerintah Kota Surabaya. Perwalinya Nomor 52 tahun 2019 akan diterapkan di sini," ujar Riza, Rabu (5/10/2022).
Riza menyampaikan bahwa dalam sosialisasi itu, terdapat peningkatan tarif retribusi yang berbeda dengan sebelumnya ketika dikelola oleh Dinas Pariwasata Surabaya.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan sosialisasi agar para PKL paham. Seiring dengan itu, Dia menegaskan bahwa pihaknya juga akan meningkatkan dengan sistem pelayanan di kawasan tersebut, mulai dari kebersihan, pelayanan toilet dan lain-lain.
"Tadi juga ada yang bilang, ada yang kotor dan macam-macam. Kita akan tingkatkan pelayanannya. Kenaikan retribusi itu akan berbarengan dengan kenaikan pelayanan juga ditingkatkan," urai Riza.
Sebagai informasi, di dalam terminal KWR Sunan Ampel itu terdapat stand - stand yang dibangun dengan tujuan untuk antisipasi musim hujan, juga bisa sebagai tempat rehat bagi para sopir dan crew pengantar rombongan yang berziarah ke makam salah satu Wali Songo tersebut.
"Stand baru itu kita bangun fungsinya adalah untuk tempat sebagai istirahatnya kru maupun peziarah, apalagi ini menghadapi musim penghujan, stand - stand tersebut kami fungsikan sebagai tempat istirahat temen-temen crew (awak armada angkutan) dan sopir. Kita kasih tempat supaya bisa ngecas, bisa ngeleset (berbaring) bisa istirahat di situ," papar Riza.
Untuk menjaga keamanan dalam beristirahat, tempat tersebut disengaja dibuat secara sekat sekat guna para crew dan sopir bisa beristirahat dengan tenang, dengan meminimalisir potensi tindak kriminalitas pencurian.
"Makanya kita sekat seperti itu, Supaya tingkat kejahatan bisa rendah. Karena nanti kalau kita bikin los atau terbuka, nanti takutnya campur dengan yang lainnya. Sehingga keamanan dan kenyamanannya kurang," terang Riza.
Dia menyebutkan bahwa jelang musim penghujan ini dengan adanya tempat-tempat seperti itu akan membantu para peziarah maupun awak armada atau crew bus.
"Lagian juga kalau ada temen-temen yang beli di warung bisa dimakan di situ sebagai tempat makan, tempat istirahat atau menunggu waktu shalat," Jelasnya.
Riza selaku perwakilan Dinas Perhubungan Kota Surabaya berharap ada sinergitas antara PKL dan anggota Dishub selaku pengelola terminal di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel.
"Ini Supaya peningkatan pelayanan dan sistem yang ada di kawasan ini semakin baik, semakin bagus, kita tingkatkan. Kita sesuaikan tarifnya juga kita ditingkatkan pelayanannya. Pelayanan ke PKL juga akan berimbas kepada pelayanan masyarakat yang mengunjungi KWR Ampel yang akan berziarah. Semua itu adalah demi kenyamanan, keamanan dan keramahan dari KWR Ampel," harapnya.
Riza juga menambahkan, selain sosialisasi kepada PKL yang ada di Terminal KWR, Dishub Kota Surabaya juga melaksanakan kerja bakti membersihkan tempat fasilitas yang ada di Terminal KWR.
"Ngecat Mushola, membersihkan lingkungan Terminal, membersihkan WC umum, supaya fasilitas itu jadi lebih bersih lagi," tukasnya. (mar)
Editor : redaksi