Demokrat Berada Di Puncak Popularitas Dan Moncer Elektabilitasnya

avatar swaranews.com

Swaranews.com - Popularitas dan Elektabilitas Partai Politik menjadi salah satu hasil survei oleh The Republic Institute. Menelaah Aspirasi dan Peta Elektabilitas Partai Politik serta Capres-Cawapres di Enam Provinsi di Pulau Jawa.

Hasilnya, tampak sekali bagi semua partai yang memenuhi kursi diparlemen terlihat sangat signifikan popularitasnya, dimulai dari Nasdem (93,5%), Demokrat (97,4, %), PKS (93,2%), Golkar (95,4%), Gerindra (97,2%), PAN (88,9%), PDIP (96,3%), PKB (95,1%), PPP (78,2) Hanura (58,0%),PSI (46,5%), Perindo (77,7%), PBB (57,6%), PKN (10,0%), Garuda (15,9%), PKP (25,2%), Ummat (17,5%), Gelora (27,8%), Republik Indonesia (8,9%), Buruh (8,4%), Prima (6,2%), Republik (2,1%),
Republik Satu (1,9%) dan Swara (1,5%).

Menurut Dr. Sufyanto, Peneliti Utama The Republic Institute bahwa dari data tersebut tampak bahwa partai-partai yang selama ini sudah terlibat di pemilu-pemilu sebelumnya memang sudah memiliki popularitas yang sangat tinggi, bahkan sampai hingga nyaris menyentuh angka 100%.

"Sedangkan untuk partai-partai baru, yang kemungkinan besar baru mau ikut pemilu di tahun 2024 juga memiliki popularitas yang lumayan, meskipun tidak besar, seperti PKN, Gelora, Republik Indonesia, Partai Buruh dan Partai Ummat," terangnya kemarin.

Sementara itu untuk tingkat keterpilihannya (elektabilitasnya) masyarakat menempatkan pilihannya sebagai berikut: PDI-P (20,5%), Gerindra (12,8%), Golkar (12,2%), Demokrat (11,1%), PKB (9,3%), Nasdem (7,7%), PKS (7,5%), PAN (4,9%), PPP (4,1%), PSI (1,0%), dan Perindo (0,9%).

Sedangkan terdapat beberapa partai dibawah angka 0,5% seperti Gelora, Hanura, PBB, PKN, dan Ummat. Sedangkan angka belum
menentukan sebesar 7%.

Dari data tersebut, dapat dijelaskan bahwa, persentase PDIP masih menjadi partai yang dominan.

"Kemudian Gerindra, dan Golkar, yang tidak kalah besar peningkatan suaranya adalah Partai Demokrat, Demokrat mampu menyodok di urutan keempat hasil survei, padahal kalau kita lihat di Parlemen,
Demokrat urutan keenam setelah PDIP, Golkar, Gerindra PKB, dan Nasdem," papar Dr. Sufyanto dalam keterangan tertulisnya.

Dirinya menegaskan bahwa peningkatan Demokrat ini disebabkan oleh beberapa alasan, pertama, tokoh – tokoh Demokrat di wilayah dan daerah banyak yang bergerak di bawah menyapa publik, Demokrat berhasil mengkapitalisasi isu-isu perubahan dan perbaikan yang terus didengungkan seiring beban rakyat yang semakin tinggi di dalam kepemimpinan presiden Jokowi dan partai koalisi.

"Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei, teknik pengambilan sampel adalah multistage random sampling dengan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 1200 responden tersebar di 6 Provinsi di Pulau Jawa, kemudian sampel diturunkan dari Provinsi ke tingkat Kabupaten/Kota, lalu ke tingkat Kecamatan, dilanjutkan ke tingkat Desa lalu diturunkan ke tingkat RT, Rumah dan menentukan subjek penelitiannya," papar Sufyanto.

Proses pengambilan sampel (wawancara) dilakukan pada tanggal 28 Agustus-12
September 2022, margin of error sebesar 2,8 %. (mar)

Editor : redaksi