Mahasiswa Surabaya Dan Thailand Pamerkan Karya Revitalisasi Pecinan

avatar swaranews.com

Swaranews.com - Mahasiswa Architecture UK Petra-Indonesia bersama mahasiswa Silpakorn University-Thailand menggelar pameran bertajuk “Projecting Cities: Bangkok and Surabaya" selama 15 hari, mulai 17 November lalu hingga 1 Desember 2022 mendatang.

Bertempat di Gedung Q kampus UK Petra, Jalan Siwalankerto 121-131, Surabaya, pameran ini buka mulai pukul 09.00-15.00 WIB.

Baca Juga: Pusura Angkat UMKM dan Pembinaan Atlet di HUT Ke-87 Seduluran Suroboyo

“Para mahasiswa dua negara ini mulai mengerjakan proyek bersama selama satu semester gasal 2022/2023. Fokusnya mengangkat mengenai revitalisasi kawasan Pecinan di kota Bangkok dan Surabaya,” kata dosen UK Petra penanggung jawab acara, Rully Damayanti, Ph.D, kenarin

Menurut Rully, kelas proyek bersama ini diadakan secara online maupun onsite, yang dibagi menjadi empat kelompok dimana mahasiswanya dicampur menjadi satu.

“Jadi para mahasiswa beda negara ini diminta merencanakan dan mendesain bagian dari kawasan tua, baik di Surabaya dan Bangkok seluas kurang lebih 30 hektar,” terangnya. 

Kolaborasi mahasiswa beda negara ini pun ditutup dengan pameran yang menampilkan 14 desain kawasan dalam bentuk maket dan gambar. Untuk kawasan Pecinan kota Bangkok, yang menjadi targetnya adalah Talad Noi.

Talad Noi sendiri merupakan kawasan budaya yang bersejarah bagi penduduk keturunan China, dan menggeliat kembali setelah menjadi area perdagangan dan fasilitas kreatif bagi turis.

Baca Juga: Pemkot Gelar Festival Makanan Madura di Kya-Kya

"Desain para mahasiswa cukup beragam, yang jelas mereka tetap mempertahankan karakter asli kawasan Pecinan serta menambahkan potensi aktifitas industri kreatif," papar Rully.

Misalnya, dengan manambahkan fasilitas kegiatan seni seperti galery, cafe tematik, hotel butik, taman budaya, dan lain-lain. Untuk desainnya, menggunakan metode infill design, yaitu: pengembangan yang tidak menghancurkan.

Sementara itu, yang menjadi target di Surabaya adalah Kembang Jepun. Para mahasiswa diminta tetap menjaga bangunan cagar budaya dan tak lupa mengkombinasikan bangunan dengan aktifitas yang lebih modern. Tujuannya agar kawasan tersebut lebih hidup dan tidak menjadi kawasan mati saat malam hari.

Baca Juga: KelurahanTambak Wedi Lestarikan Budaya Tingkatkan Perekonomian

"Strateginya mengangkat karakter budaya Pecinan seperti bentuk atap, masa bangunan dan langgam arsitektur. Juga dilengkapi fasilitas seperti museum, co-working space, dan pasar modern," imbuh Rully.

Sebagai informasi, di UK Petra, ini masuk dalam mata kuliah Studio Merancang 7 untuk mahasiswa semester 7. Sedangkan di Silpakorn University, ini merupakan kelas studio desain bagi mahasiswa tahun ke-5. Kolaborasi ini disebut menjadi pengalaman pertama dan menyenangkan.

“Ini menjadi tantangan yang sangat menarik bagi kami. Tak hanya belajar budaya masing-masing untuk membuat proyek Arsitektur saja, akan tetapi juga belajar budaya kerja studio masing-masing negara. Kolaborasi ini merupakan inspirasi besar dan kami siap melanjutkan kerja sama lebih lanjut,” pungkas dosen pengampu dari Silpakorn University, Bangkok, Apiradee Kasemsook, Ph.D. (Res)

Editor : redaksi