Swaranews.com - Secara resmi, Angus Hartono Wijaya menduduki sebagai Presiden Direktur dan CEO BDx Indonesia. Perusahaan patungan antara Big Data Exchange (BDx), PT Indosat Tbk (Indosat Oredoo Hutchison atau IOH), dan PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) langsung mengumumkan hal itu.
Perusahaan patungan ini menawarkan layanan pusat data grosir (wholesale data center) terbesar yang berfokus untuk menciptakan infrastruktur digital di Indonesia.
Baca Juga: Populix Ungkap 94% Penumpang Merasa Puas Menggunakan Kereta Cepat Whoosh Jakarta - Bandung
Sebagai Presiden Direktur dan CEO, Agus akan memegang peran penting dalam memimpin dan melaksanakan operasional berbagai inisiatif ekspansi BDx Indonesia, termasuk pipeline pertumbuhan substansial yang perusahaan lihat di Indonesia.
Agus merupakan pimpinan senior dengan pengalaman selama hampir 20 tahun di bidang pengembangan bisnis, pemasaran, dan operasional. Dia memiliki pengalaman mendalam untuk memimpin tim dalam jumlah besar, mengelola proyek yang kompleks dan penting di berbagai industri, termasuk sektor teknologi dan perhotelan. Dia pun sempat menjabat sebagai Country Manager untuk salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.
"Agus akan menjadi pendorong upaya kami untuk terus melakukan investasi yang signifikan di Indonesia. Kami percaya pengalaman kepemimpinan, pengetahuan pasar, keahlian operasional yang luas, dan perspektif multi-industri yang unik dari Agus akan membawa penawaran BDx Indonesia naik lebih tinggi," kata Mayank Srivastava, CEO BDx dalam siaran pers, Rabu (7/12/2022).
Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha menjelaskan, BDx Indonesia dengan cepat muncul sebagai pendorong utama transformasi digital dan mitra pusat data pilihan di kalangan hyperscale dan perusahaan.
Baca Juga: Hotel Majapahit Surabaya MGallery Perkuat Komitmen Budaya dan Kesehatan Lewat Kampanye Hari Batik
"Untuk melanjutkan momentum dan mendorong inisiatif keberlanjutan dan ekspansi perusahaan ke depan, kami membutuhkan pemimpin yang kuat. Kami yakin Agus akan berhasil membawa kami ke fase selanjutnya dari BDx Indonesia," katanya.
Sejak meluncurkan BDx Indonesia Juni lalu, perusahaan terus menunjukkan komitmen mendalam untuk memperluas digitalisasi di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan dengan penambahan jumlah karyawan secara agresif, memberikan pelatihan kepada tim penjualan dan mitra distributor, dan berpartisipasi dalam berbagai konferensi dan acara industri penting di Indonesia.
Presiden Direktur Lintasarta, Arya Damar bilang, permintaan solusi data center yang efisien dan berkelanjutan saat ini sangat tinggi di Indonesia.
Baca Juga: Wealth Wisdom 2024 di Surabaya, Bagikan Edukasi Pengelolaan Kekayaan dan Kesejahteraan
"Kami terus memajukan usaha patungan ini dengan fokus pada penyelesaian proyek modernisasi dan pengembangan layanan greenfield untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat secepat mungkin. Agus akan menjadi bagian besar dari hal itu," ujarnya.
BDx Indonesia akan menawarkan konektivitas yang lebih baik kepada pelanggan lewat empat pusat data yang ada di dalam dan sekitar ibu kota Jakarta. Selain itu, perusahaan juga tengah menyelesaikan dua pusat data greenfield baru dengan kepadatan tinggi (high-density). Perusahaan akan memposisikan data center baru ini secara strategis di antara empat pusat data yang ada.
Hal ini menciptakan tiga zona ketersediaan (availability-zone) data center penting yang eksklusif dan satu-satunya di Indonesia. Selain itu, pelanggan BDx Indonesia juga memiliki opsi akses konektivitas tanpa batas di seluruh klaster BDx yang ada di China, Hong Kong, dan Singapura, serta berbagai fasilitas baru yang akan terus bertambah. (mar)
Editor : redaksi