Swaranews.com - Adanya Covid-19 membuat transaksi digital dalam dunia perbankan kian meningkat signifikan. Kendati demikian, hal tersebut tidak semata-mata membuat nasabah berhenti untuk mendatangi bank, terlebih saat mereka membutuhkan pertolongan atau hendak melakukan transkasi perbankan yang lebih kompleks.
“Tentu saja masih ada nasabah yang perlu untuk mendapatkan support secara tatap muka, jadi mereka langsung datang ke bank cabang. Physical presence tetap perlu karena end of the day nasabah juga harus bisa berinteraksi dengan bankir apakah dari segi advisory atau punya transaksi lebih kompleks sehingga dia perlu bantuan,” kata Direktur Teknologi & Operasi PermataBank Abdy Salimin, (15/12/2022)
Baca Juga: Pemkot Surabaya dan Bank Jatim Sosialisasikan Pemanfaatan IKD
Berdasar itulah, PermataBank Panglima Sudirman Surabaya melakukan transformasi banking, dengan mengintegrasikan antara layanan konvensial (tatap muka) dengan layanan digital berkonsep Model Branch.
Nah meski 98 persen nasabah sudah melakukan transaksi digital, namun menurut Abdy, kehadiran konsep baru ini dapat membuat nasabah mendapatkan kenyamanan pelayanan teknologi maupun tatap muka secara terpadu di kantor cabang PermataBank Panglima Sudirman, Surabaya.
“Kalau hanya punya call center atau digital saja juga susah, karena nasabah itu ada segmen atas maupun menengah juga, tentu nilainya juga berbeda-beda. Sehingga kalau ada bankir jadi lebih ada human touch experiencenya, human interactionnya harus ada. Namanya juga banking, jadi keperluan bank cabang itu tetap penting,” ia menjelaskan.
“Nah di konsep terbaru ini, nasabah akan menemukan pengalaman baru dan berbeda dari cabang konvensional pada umumnya, dimana sekarang layanan online dibuat konsisten, terintegrasi dan terpadu dengan layanan tatap muka di cabang bagi nasabah,” Abdy melanjutkan.
Dibalut dengan kearifan lokal, di kantor cabang PermataBank Model Branch Panglima Sudirman terpampang sejumlah visual mural yang menjadi ciri atau ikon dari Kota Surabaya. Diantaranya, visual mural Tugu Pahlawan, Kya-Kya, hingga sejumlah visual mural makanan khas Surabaya seperti rawon, dan juga visual mural bertuliskan ‘Jer Basuki Mawa Beya’.
Abdy beralasan, hal ini dimaksudkan agar semua generasi termasuk generasi baby boomer atau generasi milenial yang memang sudah identik dengan transaksi digital tertarik untuk datang dan bertransaksi di PermataBank Model Branch Panglima Sudirman.
Baca Juga: Java Cofffee Culture 2023 dan Festival Peneleh
“Ternyata kalau kita lihat penggunaan digital di kalangan muda generasi milenial dengan kalangan di atas 40-60 tahun cukup besar, bahkan 50:50. Dan semenjak pandemi ini, penggunaan digital justru diakselerasikan, itu merupakan fenomena baru. Dan kalau kita lihat setelah pandemi ini justru angkanya nggak menurun, meningkat terus, dari 220 juta sampai sekarang 3,5 miliar, naiknya 10 kali lipat lebih, itu kenaikannya selama 3 tahun ini,” ia mengungkapkan.
Sementara itu, Presiden Direktur Utama PermataBank Meliza M. Rusli menambahkan, jika kantor cabang dengan konsep Model Branch ini dapat menjadi tempat bagi semua segmen dan generasi berinteraksi langsung dan juga berkumpul untuk mendapatkan edukasi mengenai produk dan layanan perbankan seperti transaksi digital banking.
“Kita ingin melayani semua segmen dan semua generasi, jadi mau yang generasi baby boomer atau generasi milenial mereka sama-sama bisa menggunakan digital banking dengan mudah. Kita bantu juga untuk generasi-generasi yang mungkin belum melakukan adopsi digital atau tidak secepat generasi milenial, jadi kita beri edukasi yang datang ke sini,” kata Meli usai melaunching PermataBank Model Branch Panglima Sudirman, Surabaya, (15/12).
Meli pun menekankan hal yang paling signifikan dari digitalisasi sebenarnya bukan hanya dari sisi apa yang disajikan pada customer, melainkan dari back officenya. Dengan demikian, apabila back officenya juga digitalisasi, maka data-data dari customer semua bisa disajikan lebih mudah kepada customer servicenya. Selain itu, konsep digitalisasi ke depan juga paperless.
“Sebenarnya kita lagi satu konsep, bahwa konsepnya digital ke depan itu adalah tentu paperless, dan ini juga menjadi bagian dari kita sebagai perbankan menjaga dengan adanya paperless itu untuk menunjang dari objektifitas kita agar menjadi lebih efisien,” ia menuturkan.
Nah, sebagai informasi, PermataBank Panglima Sudirman Surabaya merupakan kantor cabang terbaru ketiga dari 20 kantor cabang yang berkonsep Model Branch, yang diperkenalkan dan dilaunching setelah Kota Jakarta dan Semarang.
Menariknya lagi, sama seperti di PermataBank Panglima Sudirman Surabaya, konsep Model Branch juga dihadirkan di 17 kota besar lainnya di Indonesia, dan tentunya lengkap dengan visual mural ciri khas atau ikon dari masing-masing kota.
“Memang desainnya (mural) khas bergambar dengan kotanya masing-masing. Jadi ini memang desainernya internal dari kita. Jadi sebelum kita mendesain suatu Model Branch ini, mereka melakukan studi dulu mengenai makanan khas, kemudian juga tempat-tempat utama di kota-kota tertentu,” Meli memastikan. (Res)
Editor : redaksi