Swaranews.com - ‘Ngantor’ di kelurahan kali ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan bantuan gerobak dan pengobatan kepada dua orang warga Jalan Tambak Mayor Barat II, Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo, Kamis (9/5/2024). Mereka adalah Sri Arum dan Suliati, keduanya tercatat sebagai keluarga miskin (Gamis) dan hidup serba kekurangan.
Dengan menggunakan rompi Kader Surabaya Hebat (KSH), Wali Kota Eri Cahyadi bergegas menuju ke rumah Sri Arum di kawasan Tambak Mayor. Tak jarang, warga di sekitar rumah Sri, menyapa orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu.
Baca Juga: Pjs Wali Kota Surabaya Ikuti Napak Tilas Pejuang di Hari Santri
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, tujuan gerobak itu diberikan kepada Sri, agar nantinya dapat digunakan untuk jualan dan modal untuk usaha. Wali Kota Eri menjelaskan, keseharian Sri hanya mengasuh kelima cucunya sambil berdagang kecil-kecilan. Ia berusaha memenuhi kebutuhan keluarga karena anaknya hanya sebagai kuli bangunan yang gajinya tak tentu.
“Kita berikan rombong, agar bisa digunakan untuk jualan. Ternyata beliau juga untuk menghidupi cucunya, anaknya yang laki-laki istrinya meninggal. Nah, dia kerjanya kuli bangunan, jadi nanti insyaallah kita bisa sinergikan dengan kuli bangunan satgas agar punya penghasilan yang tetap,” kata Wali Kota Eri.
Tak hanya Sri yang hidupnya serba susah. Di sebelah rumahnya ada Suliati, 54, yang mengalami lumpuh dalam dua dua minggu terakhir. Tak hanya lumpuh, Suliati juga kesulitan untuk melihat setelah terpeleset dari kamar mandi.
“Putra putrinya ada di Kalimantan, dia (Suliati) tinggal dengan cucu angkatnya. Nah, cucu angkatnya terpaksa tidak melanjutkan sekolah SMK karena harus mengurus neneknya,” ujar Wali Kota Eri.
Baca Juga: Pjs Wali Kota Surabaya Ikuti Napak Tilas Pejuang di Hari Santri
Wali Kota Eri menyebutkan, secepatnya Suliati dapat ditangani secara medis agar bisa beraktivitas kembali dan cucunya bisa bersekolah kembali. Rencananya, Suliati akan dibawa ke RSUD Soewandhie untuk diberi pengobatan dan perawatan hingga sembuh. “Ojok sampek arek Suroboyo gak sekolah (jangan sampai anak Surabaya tidak sekolah), jangan berhenti ini, kasihan kalau tidak sekolah,” sebutnya.
Ia berharap, Suliati dapat segera diobati agar bisa beraktivitas kembali dan cucu angkatnya dapat kembali bersekolah. Selain mendapatkan pengobatan, Suliati juga mendapatkan bantuan kursi roda, kasur plus bantal, dan sembako dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya.
“Nanti kita sambil atur, karena tinggal di sini sendiri. Maka dari itu nanti akan kami diskusikan lagi dengan anaknya yang berada di Kalimantan,” pungkasnya.
Baca Juga: Tagana Latih Mitigasi Bencana, PJs Wali Kota Surabaya : Pelatihan Perlu Lebih Masif Hingga Sekolah
Editor : amar