Swaranews.com - Upaya Pemkot Surabaya dalam vaksinasi memang bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Salah satunya adalah melalui program vaksinasi massal yang dilakukan di Gelora 10 November. Antusiasme warga yang tinggi hingga membuat antrian panjang di luar stadion Gelora 10 November Tambak Sari Surabaya.
Menyikapi hal itu, Yusuf Lakaseng selaku Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota Surabaya untuk terus memberikan vaksin, namun menurutnya Pemkot Surabaya juga harus memperhatikan pelaksanaan vaksinasi agar tidak terjadi penambahan kluster karena penumpukan peserta.
Baca juga: PSI Kota Surabaya Gelar Kopdarsus Spektakuler Perkuat Dukungan Kemenangan Er-Ji
“Kita apresiasi usaha Pemerintah Pusat dan Pemkot Surbaya yang terus melakukan vaksinasi, tapi pelaksanaan yang mengumpul jumlah orang dalam kerumunan atau membludak bukanlah langkah yang bijak bahkan kontra produktif dengan tujuan pencegahan penularan covid-19 yang terus meningkat,” Ujarnya kemarin.
Yusuf juga menambahkan bahwa pemberian vaksin harus di tempuh dengan protocol kesehatan yang ketat, jika terjadi penumpukan peserta sebaiknya vaksinasi dilakukan dengan memecah sentra bukan hanya pada satu titik.
Baca juga: Kadin Surabaya Dukung “ArtSubs”, Pameran Seni Terbesar se Asia yang Digelar di Pos Bloc Kota Lama
“Jika vaksinnya sudah mencukupi sebaiknya pemberian vaksinasi berbasis RT/RW, jika perlu dilakukan door to door agar tidak menciptakan kerumunan,” Tambahnya.
Untuk diketahui, ribuan warga Surabaya memadati pintu Gelora 10 November yang mengantri untuk mendapatkan suntik vaksin Covid-19. Persyaratan untuk mengikuti vaksin hanya diminta membawa foto copy KTP dan kartu keluarga. Untuk yang berdomisili non-Surabaya boleh mengikuti dengan membawa surat keterangan kerja di Surabaya. Program Pemkot ini rencananya berlangsung hingga 11 juli. Namun, kemarin Pemkot secara resmi telah menutup program tersebut.
Baca juga: Hari Santri Nasional Dimeriahkan Drama Kolosal di Tugu Pahlawan
Minggu 11 Juli 2021, diganti dengan program vaksin untuk anak-anak usia 12-17 tahun. (mar)
Editor : redaksi