Swaranews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar vaksinasi massal dosis kedua khusus AstraZeneca (AZ), Sabtu (31/7/2021).
Pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar di Lapangan Thor berjalan tertib dan lancar. Petugas mengatur jalannya proses vaksinasi dengan sigap dan ramah. Sehingga, tidak terlihat adanya antrean peserta vaksin yang menimbulkan kerumunan. Petugas Linmas dengan sigap memandu peserta vaksinasi untuk mengikuti alur pelaksanaan.
Baca juga: Luncurkan Surabaya Bergerak Jilid II, PJs Wali Kota Teruskan Keberhasilan Program Pertama
Bahkan, sering kali petugas juga terlihat dengan sigap dan ramah mengarahkan peserta vaksinasi yang kebingungan mencari tenda screening maupun lokasi penyuntikan vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, proses pelaksanaan vaksinasi massal di Lapangan Thor berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Proses vaksinasi inipun berjalan dengan cepat, tertib, dan lancar.
“Dari evaluasi kemarin, hari ini pintu masuk kita buka dulu semuanya supaya tidak ada penumpukan di luar. Alhamdulillah di dalam semua tertib dan taat prokes,” kata Feny sapaan akrabnya.
Feny menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinkes Surabaya, saat ini terdapat kurang lebih sekitar 19 ribu warga Surabaya yang sudah mendapatkan vaksin AZ dosis pertama. Oleh sebab itu, pemkot menyiapkan 19 ribu vaksin AZ pada vaksinasi massal hari ini. Untuk mendukung kelancaran vaksinasi, pihaknya pun mengerahkan sekitar 500 tenaga kesehatan.
“Dari data yang seharusnya yang menerima dosis kedua, vaksin pertama sebelum tanggal 5 Juni itu ada 19 ribu orang. Tapi misalkan ini tidak memenuhi target ya kita akan alihkan untuk dosis pertama, karena tidak boleh lama-lama menyimpan vaksin,” jelasnya.
Meski begitu, Feny mengimbau kepada warga yang sudah disuntik vaksin dosis pertama maupun kedua agar tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Sebab, meski sudah divaksin tidak menutup kemungkinan untuk terpapar Covid-19. Apalagi, jika masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca juga: Kolaborasi Pemkot Surabaya dan BPOM Kawal Program Nasional Keamanan Pangan Terpadu
“Saya sampaikan kepada yang sudah vaksin jangan menjadi euforia, karena sudah vaksin jadi abai dan melanggar protokol kesehatan. Kalau melanggar prokes bisa terpapar Covid-19 walaupun sudah divaksin,” imbaunya.
Di sisi lain, Feny juga menjelaskan, bahwa ketika ada warga yang sudah menerima vaksin dosis pertama lalu terpapar Covid-19, maka mereka tetap bisa menerima vaksin dosis kedua. Namun, untuk dapat menerima vaksin dosis kedua itu, warga harus menunggu setelah tiga bulan sejak dinyatakan sembuh dari Covid-19.
“Dia baru bisa vaksin tiga bulan lagi, jadi tidak apa-apa melawatkan jadwal vaksinasi dosis kedua, karena kan dia baru terpapar Covid-19,” terangnya.
Sementara itu, Sucahyono kakek berusia 75 tahun yang merupakan peserta vaksinasi massal ini mengatakan, jika proses vaksinasi berjalan dengan cepat dan lancar. Ia mengaku lega, karena sudah menerima vaksin dosis kedua.
Baca juga: Jambore Kesehatan Jiwa ke-VI, Refleksi dan Dedikasi Pemkot Surabaya terhadap isu Kesehatan Jiwa
“Prosesnya sangat cepat sekali. Terima kasih sekali, jadi kita sebagai orang tua tidak capek,” katanya.
Senada dengan Sucahyono, Regita yang sebelumnya menerima vaksin dosis pertama menjelaskan, bahwa proses vaksinasi berjalan dengan cepat dan tidak ada antrean. Apalagi, petugas di lapangan sangat ramah dan sangat membantu peserta vaksin.
“Prosesnya cepat banget, petugasnya juga baik-baik dan ramah,” pungkasnya. (mar)
Editor : redaksi