Swaranews.com - Perjalanan api PON (Pekan Olah Raga Nasional) XX tiba di Merauke. Kirab api PON ini sendiri telah melewati beberapa kabupaten di Papua yang mewakili adat.
Setiba di Bandara Mopah Merauke, dari Wamena menggunakan pesawat Trigana Air Service. Tim kirab pembawa obor disambut dengan tarian adat Papua dan diserahkan kepada Ketua Harian Sub PB PON Papua Elianor Dumatubun.
Berikutnya, api PON diserahkan kepada Wakil Ketua LMA Kabupaten Merauke Johan Mahuze. Lalu diserahkan kepada salah satu dari 4 atlet legendaris Rossy Pratiwi Dipoyanti Syechbubakar. Dari Pratiwi diserahkan kepada pasukan pembawa obor untuk diarak keliling kota dengan berjalan kaki.
Diantara mereka terdapat Engelberta Kaize atlet voli pantai legendaris asli Merauke bersama timnya berhasil mencatatkan prestasi terbaik dengan meraih medali emas di PON Jakarta 1996, PON 2000 di Jawa Timur, PON Kalimantan Timur tahun 2008, Kejuaraan Asia 1997, Sea Games 1997 dan meraih medali perak pada Asean Games di Hiroshima Jepang 1984.
Engel yang saat ini menjabat Kapolsek Merauke Kota, telah berpartisipasi membela Merah Putih dalam 24 kejuaraan dunia. Ia mengakhiri prestasi dengan manis ketika membawa tim Papua merebut medali emas pada PON Kalimantan Timur 2008.
Atlet legendaris kedua adalah Geraldus Mayella Balagaize, adakah atlet dasa lomba pada cabang olahraga atletik. Ia memulai karirnya pada 1982 ketika berangkat ke Jerman Barat untuk mengikuti Training Center (TC). Prestasi yang ditorehkan cukup banyak, salah satunya meraih medali emas pada kejuaraan atletik se-Asia yang berlangsung di Kuwait.
Sebelum pensiun dari atletik, pria asal Merauke ini mempersembahkan medali emas bagi kontingen Papua pada PON 1996. Hingga kini dirinya nasih konsen membina para atlet di Papua.
Sedangkan Rossy Pratiwi Dipoyanti Syechbubakar adapah atlet Tenis Meja kelahiran Bandung Jawa Barat, 28 Juni 1972 itu yang berhasil menyabet 13 medali emas, 8 perak dan 8 perunggu sepanjang karirnya sejak 1987-2001.
Legendaris keempat adalah Suharyadi merupakan atlet tenis Indonesia peraih medali emas Sea Games Thailand, Asian Games Seoul Korea tahun 1986 dan Olimpiade Los Angeles 1984 dan sederet prestasi lainnya.
Pada kirab Api PON kali ini melibatkan 214 pelari dengan jarak tempuh 10 kilo meter yang terdiri dari pasukan inti (TNI/Polri) sebanyak 60 pelari, 4 mantan atlet nasional, 50 partisipan atlet voli dan anggota pramuka serta 100 pasukan Korem 174/ATW Merauke.
Guna memeriahkan kirab ini, 16 kelompok suku dan sanggar setempat menampilkan tarian khas Papua. Di antaranya kelompok tari suku Auyu, suku Malind, suku Wuku Muyu, suku Mandobo, suku Makiew, suku Mapi Yobar, kelompok suku Asmat Anggatmit, suku Biak-Serui, suku Paniai, suku Dani Wamena, kelompok masyarakat Payum, sanggar Yelmasu, sanggar Palapa, sanggar Wacip Mangga Dua, Kelompok Suku Wamena, Kelompok suku Muyu, Kelompok SUku Manodbo, kelompok suku Makiew, kelompok masyarakat Payum dan kelompok mahasiswa KPG.
Bupati Merauke Romanus Mbaraka, M.T menerima Kirab API PON XX Papua dari Engelberta Kaize. Bupati mengharapkan semangat kita seperti Api PON yang terus membara, menggelora dalam darah dan daging sebagai Warga Negara Republik Indonesia.
‘’Kita tetap semangat dan semangat ini tidak pernah padam. Semangat ini akan tetap ada dalam sanubari kita, tangan, mulut dan pikiran kita untuk terus membangun olahraga. Terus membangun Indonesia menjadi negara tangguh dan negara yang disegani di dunia,’’ ujarnya, Kamis (30/9/2021).
Menurut Romanus, Papua yang diberikan kepercayaan oleh Tuhan dan oleh Presiden Republik Indonesia untuk menggelar PON XX untuk terus tumbuh menjadi maju. Rakyatnya yang terus tumbuh menjadi sejahtera di tanah Papua.
‘’Api PON ini pantas sampai di Merauke karena sejumlah atlet asal Merauke Papua pernah mengharumkan nama Indonesia, Papua dan Merauke,’’ terang Romanus Mbaraka sambil menoleh ke 4 atlet legendaris di sela-sela upacara penerimaan API PON XX Papua tersebut.
Dari Merauke, Api PON XX Papua akan menuju Jayapura pada Jumat (1/10/2021) untuk selanjutnya dilakukan pada upacara pembukaan PON XX Papua 2021 oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 2 Oktober 2021. (sub)
Editor : redaksi