Swaranews.com - Arderio Hukom selaku Wakil Ketua SAPMA Pemuda Pencasila Jawa Timur menanggapi pernyataan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang yang meminta pemerintah memberikan sanksi pembubaran Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug ( FBR ) akibat adanya benturan di Tangerang.
"Hal-hal seperti ini cukup memprihatinkan, JAS MERAH salah satu pernyataan Bung Karno yang juga dijadikan panutan oleh partainya sendiri tapi Junimart Girsang tidak memahami posisi Pemuda Pancasila didalam gerakannya," tegasnya. Rabu, (24/11/2021).
Arderio menjelaskan, PP ini lahir dari rahim TNI karena senafas disaat itu untuk menjaga Pancasila dari PKI. Dan sudah memasuki 62 tahun mengabdi untuk negeri hingga hari ini dengan banyak sekali kontribusi kepada negara dan bangsa. Bahkan Ketua DPD RI dan Ketua MPR RI adalah kader Pemuda Pancasila.
"Benturan yang terjadi di Tangerang tidak bisa digeneralisir sedemikian rupa. Dari keributan yang terjadi itu hanya segelintir dan oknum-oknum saja bahkan masih banyak kader PP yang tidak melakukan hal-hal seperti itu," terangnya.
Arderio nenyayangkan pernyataan seorang Inilah Anggota dewan yang terhormat haruslah bisa menjadi panutan dan bijak menyikapi dengan menengahi juga pendekatan yang baik untuk menengahi.
"Sama halnya saat oknum PDIP korupsi atau bahkan ada hal-hal yang lainnya juga tidak menuntut untuk bubarkan PDIP," tegas Wakil Ketua SAPMA PP Jatim, Arderio di Surabaya.
Dirinya menegaskan bahwa mungkin akan sama dengan kader Pemuda Pancasila semuanya bahwa mengutuk keras penyataan Junimart Girsang dan dengan segera untuk meminta maaf kepada Pemuda Pancasila.
"Sebagai Anggota dewan yang terhormat baiknya untuk tidak asal ngomong, ketahui permasalahannya lalu jadilah penengah untuk bisa menyelesaikan permalasahan tersebut" pungkas Arderio Hukom.
Editor : redaksi