Demokrat Surabaya Hibur Anak-Anak Korban Erupsi Semeru

swaranews.com
Trauma healing yang dilakukan Tim Relawan Biru di Lumajang. (Dok. Bakomstra DPC PD Durabaya)

Swaranews.com - Tim Relawan Biru dari DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, tak hanya mengumpulkan dan membagikan langsung bantuan kepada korban erupsi Gunung Semeru. Namun, mereka juga melakukan trauma healing kepada anak-anak di pengungsian.

Seperti yang disampaikan oleh Koordinator Tim Relawan Biru, Indra Wahyudi bahwa pihaknya juga melakukan trauma healing untuk anak-anak korban erupsi Semeru 6ang saat ini berada di lokasi pengungsian.

Baca juga: Lucy Kurmiasari: Demokrat Surabaya All Out Menangkan Khofifah-Emil dan Eri-Armuji

"Alhamdulillah niatan kami untuk melakukan trauma healing untuk anak-anak di sini dapat terlaksana dengan baik. Ini bentuk rehabilitasi terhadap psikologi anak. Guna mengatasi kejenuhan pada mereka," ujarnya, kemarin.

Terpisah, Dr. Rofik Jalal Rosyanafi, S.Pd., M.Pd., Dosen PG Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Narotama Surabaya mengatakan bahwa terkait Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur yang kembali terjadi pada Senin (6/12/2021) pukul 07.53 WIB, membuat banyak warga sekitar harus mengungsi.

Baca juga: BANG UDIN SOSIALISASI ERI-ARMUJI

"Kemampuan dan kecepatan beradaptasi pada lingkungan baru bagi anak usia dini terdampak bencana erupsi akan sangat dipengaruhi dari pendekatan trauma healing yang digunakan saat ini," urai Rofik Jalal Rosyanafi kepada Swaranews.com, Minggu (12/12/2021) di Surabaya.

Dia menyampaikan bahwa dengan demikian, penting untuk segenap pihak mulai dari dinas pendidikan setempat hingga pihak sekolah turut andil dan bersegera dalam penyelenggaraan trauma healing pada camp-camp pengungsian.

Baca juga: Karnaval RW 07 Wonokusumo,Semampir, dihadiri Anggota DPRD dan Sekda Kota Surabaya

"Orang tua juga dapat dilibatkan agar mampu dan terbiasa secara mandiri melaksanakan teknik trauma healing secara mandiri untuk buah hati mereka semisal dengan mempertontonkan video-video kartun lucu ataupun dengan bermain dengan permainan tradisional yang ada disekitar camp pengungsian," jelas Rofik. (mar)

Editor : redaksi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru