Anas Karno : Ini Bagian Dari Merawat Kebhinnekaan dan Memajukan Bangsa

swaranews.com
Anas Karno, Kepala Bappilu DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya. (Tim)

Swaranews.com - Hasil survei Surabaya Survey Center (SSC) merilis PDI Perjuangan jadi parpol paling dipilih kalangan Nahdhiyin. Hal ini menunjukkan  bahwa partai berlambang banteng moncong putih ini memperoleh suara Nahdliyin hampir 50%.

Kepala Bapilu PDI Perjuangan Surabaya, Anas Karno bersyukur partainya lebih diminati kaum Nahdliyin. 

Baca juga: Sahabat Cak Ghoni Wonocolo Sambut Sumpah Pemuda Gelar Dialog Kepemudaan

Menurutnya, mendapatkan suara Nahdliyin merupakan suatu kebanggaan, dan prestasi yang luar biasa. Sebab, Nahdliyin merupakan elemen penting bangsa ini.

"Baik, dalam memajukan bangsa dan merawat Kebhinekaan," ujar Anas Karno, kemarin.

Suara Nahdliyin, tambah Anas sangat mendukung, untuk menyuport kerja-kerja kerakyatan PDIP. Dalam menghadirkan program kongkret di tengah masyarakat. Misalnya, kebudayaan, mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan taraf kehidupan rakyat. 

"Hal ini sesuai dengan arahan ketua umum Megawati Soekarnoputri," terang Anas.

Di samping itu, papar Anas, Nahdhiyin dengan PDIP mempunyai kedekatan emosional yang terbangun sejak zaman Bung Karno. Bahkan, sang proklamtor diberi gelar Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Waliyul Amri Ad Dharuri Bi AS Syaukah. 

Baca juga: PJs Wali Kota Surabaya Hadiri Pelantikan Pimpinan Definitif DPRD Kota Surabaya Periode 2024-2029

Gelar itu, beber Anas, merupakan dukungan besar warga Nahdliyin pada kepemimpinan Bung Karno, yang disahkan dalam Muktamar NU di Surabaya. 

"Tepatnya pada tahun 1954." demikian pungkas Anas.

Sebagai informasi: PDIP menjadi partai politik yang paling dipilih kalangan Nahdliyin. Hal itu terungkap melalui hasil riset yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC) dengan responden masyarakat Jatim.

Baca juga: Adi Sutarwijono: Jangan Segan dan Enggan Berkonunikasi Dengan Pimpinan DPRD Kota Surabaya

Direktur Riset SSC, Edy Marzuki mengungkapkan jika PDIP berada di posisi pertama diikuti oleh PKB dan Gerindra di posisi kedua dan ketiga. 

“PDIP meraih 48,9%, sedangkan PKB 9,4%, dan Gerindra 8,3%”, urainya. Meski demikian, Edy mengatakan jika ceruk di masyarakat Surabaya masih sangat terbuka lebar bagi seluruh partai. 

“Karena masih ada 9,1% menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. Dengan jumlah sebanyak ini, yang bisa merangkul mereka bisa menyalip di tikungan akhir” pungkasnya. (mar)

Editor : redaksi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru