Swaranews.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyemangati warga yang isolasi mandiri (isoman) di rumah sehat Tambaksari Surabaya, Kamis (5/8/2021).
Dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD), Wali Kota Eri langsung memasuki rumah sehat itu dan langsung berkomunikasi serta memberikan semangat kepada warga yang isoman.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Rencana Perluas Cakupan Program Selantang hingga Tingkat RW
“Bagaimana kondisinya Bapak-Ibu? Apakah ada yang kurang di sini?” kata Wali Kota Eri kepada warga yang sedang menjalani isoman itu.
Mereka pun sempat mengeluhkan bahwa di rumah sehat yang kebetulan menggunakan gedung sekolah itu tidak ada televisinya. Dengan sigap, Wali Kota Eri akan memastikan akan memasang televisi di tempat tersebut.
Bahkan, saat itu para warga yang isoman itu diberi sebuah bingkisan yang berisi susu, roti, biskuit dan juga pisang. Seusai menyemangati warga,
Wali Kota Eri bersyukur karena kondisi warga yang isolasi di rumah sehat itu kondisinya baik saja, tidak ada keluhan tentang sakitnya. Ia juga menegaskan bahwa rumah sehat itu berfungsi untuk mencegah klaster keluarga, karena ketika tadi tanya kepada salah satu penghuni, ada yang satu keluarga cuma dia sendiri yang positif, tapi anak dan suaminya negatif.
“Tapi kalau dipisah seperti ini kan tidak menularkan kepada keluarga lainnya, sehingga klaster keluarga bisa kita cegah. Dengan begini, warga bisa tenang, bukan berarti dengan adanya seperti ini bahaya, ini lho saya datang ke rumah sehat ini, saya ingin menunjukkan bahwa Covid-19 ini bukan penyakit yang harus dijauhi atau dikucilkan, bukan. Tapi Covid-19 ini bisa cepat sembuh kalau kita sejak awal ditangani. Jadi, warga yang positif itu harus dikasik semangat bukan dikucilkan,” kata dia.
Wali Kota Eri juga memastikan bahwa saat ini sudah ada 154 rumah sehat se Kota Surabaya. Kini warga Surabaya sudah bisa menerima keberadaan rumah sehat itu, karena memang untuk kepentingan warga di kelurahan tersebut.
“Dan ternyata, ini menjadi awal kebersamaan dan kekuatan kita di masing-masing kelurahan,” tegasnya.
Oleh karena itu, ke depannya kekuatan dari tiga pilar itu dan terutama para relawan yang saat ini membantu penanganan Covid-19, akan menjadi leader di masing-masing kelurahan, sehingga nantinya yang ikut serta mengurusi stunting, warga berpenghasilan rendah (MBR), dan seluruh pembangunan di Surabaya akan melibatkan mereka.
“Sekarang baru terbuka betul, kekuatan kita dan kegotong-royongan kita muncul, empati kita muncul. Nah, sebuah kota itu akan menjadi hebat ketika gotong-royongnya, empatinya, rasa sayangnya sesama tetangga dan insan manusia bisa terwujud. Jika suatu daerah atau kota yang pembangunannya melibatkan masyarakat, maka insyallah baldatun toyyibatun warobbun ghafur akan terwujud di Kota Surabaya,” kata dia.
Baca Juga: Walikota Eri Lantik 63 Pejabat Isi Kekosongan
Setelah mengunjungi rumah sehat, Wali Kota Eri langsung menuju Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT). Tiba di RSLT, Wali Kota Eri langsung menggunakan APD dan langsung menyapa warga yang sedang dirawat.
“Bapak-Ibu yang saat ini terpapar Covid-19, insyallah saya yakin jenengan semuanya akan diberikan kesembuhan oleh Gusti Allah, karena tidak mungkin Gusti Allah memberikan cobaan melebihi kekuatan hambanya,” kata Wali Kota Eri mengawali sapaannya kepada warga yang dirawat dan isolasi mandiri di RSLT.
Wali Kota Eri juga berharap warga yang masih positif dan menjalani perawatan di RSLT untuk selalu sabar tidak perlu memikirkan apa-apa. Bahkan, ia juga berharap mereka selalu bahagia. Sebab, kalau sudah bahagia imunnya bisa naik dan insyallah bisa segera sembuh dan kembali lagi ke keluarganya masing-masing.
“Saya harap yang ada di RSLT ini, khususnya saudara-saudara saya yang beragama islam, diperbanyak saja sholawatnya. Kalau yang agama lain, monggo diperbanyak doa dan dzikirnya dengan kepercayaannya masing-masing, dibuat bahagia,” tegasnya.
Pada saat itu, ada sekitar delapan orang yang sudah diperbolehkan pulang karena hasil tes PCR-nya sudah negatif. Semakin hari, BOR RSLT memang mengalami penurunan. Pada 1 Agustus 2021, BOR RSLT mencapai 43,47 persen, tanggal 2 Agustus 41,30 persen, tanggal 3 Agustus 36,41 persen, tanggal 4 Agustus 32,06 persen, dan tanggal 5 Agustus sudah tinggal 26,08 persen.
Bagi mereka yang hendak pulang, Wali Kota Eri mendoakan supaya selalu sehat. Bahkan, ia juga berharap kepada mereka untuk menyampaikan kepada warga di sekitarnya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, supaya pandemi Covid-19 di Kota Surabaya bisa segera berakhir.
Baca Juga: Apresiasi Bunda PAUD Surabaya, Wali Kota Eri: Garda Terdepan Mencerdaskan Anak Usia Dini
“Alhamdulillah hari ini sudah ada yang boleh pulang. Alhamdulillah. Saya titip nanti kalau sudah pulang, tolong disampaikan kepada warga sekitarnya, sekarang kita waktunya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sehingga tolong kalau mau keluar dan mau kemana pun, tetap dijaga prokesnya, dipakai maskernya, supaya perekonomian di Surabaya juga bisa jalan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan terimakasih kepada para nakes yang telah berjuang merawat warga Surabaya yang ada di RSLT. Menurutnya, para nakes itu adalah para pahlawan yang telah berjuang tanpa memikirkan dirinya sendiri.
“Insya Allah dengan kebersamaan ini, dengan rasa kekeluargaan ini, kita bisa terbebas dari Covid-19. Sekali lagi terimakasih banyak para nakes, terus semangat ya,” ujarnya.
Sementara itu, Yeni, salah satu warga yang sudah diperbolehkan pulang menyampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Wali Kota Eri dan jajaran Pemkot Surabaya, terutama para nakes yang telah merawatnya selama ini. Ia mengaku sebenarnya sudah pasrah ketika dibawa ke RSLT itu pada tengah malam.
“Tapi alhamdulillah saya sembuh sekarang, terimakasih Pak,” katanya sambil mengusap air matanya. (mar)
Editor : redaksi