Swaranews.com - Dalam rangka mengangkat potensi UMKM, dan pemberdayaannya di Kota Surabaya, Ormas Jogoboyo meluncurkan program Angkringan. Pembukaan perdana dilakukan dengan beroperasinya 4 Angkringan JOGOBOYO. Menurut Ketua Ormas Jogoboyo H. Badrut Tamam bahwa angkringan ini sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi anggota Ormas Jogoboyo ditiap kecamatan.
"Alhamdulilah hari ini Ormas Jogoboyo bisa meluncurkan 4 angkringan yang berada di Kenjeran, Sukomanunggal, JMP dan Kalibokor. Ini adalah upaya Ormas Jogoboyo untuk memberdayakan anggotanya khususnya sektor UKM Kuliner," ujarnya, Selasa (15/2/2022).
Badrut Tamam menyampaikan, Program Angkringan JOGOBOYO ini tidak semata - mata mencarikan rejeki bagi anggota ormas, namun lebih dari itu. Aktivitas angkringan tersebut juga bisa mengisi kas organisasi di PC JOGOBOYO setempat, sehingga nantinya tidak pusing dengan biaya dari kegiatan yang diadakan.
"Semua produk atau isi angkringan ini adalah produk dari anggota UKM JOGOBOYO dan diharapkan akan terbentuk simbiosis mutualisme dalam bidang ekonomi di dalam organisasi," paparnya.
Pria yang biasa disapa Kaji Tamam ini menjelaskan bahwa dari angkringan ini kita bisa saling menghidupi. Anggota ormas bisa berdaya demikian juga dengan organisasinya juga bisa mandiri. Sehingga simbiosis mutualisme bisa terbentuk dari angkringan ini, merakyat dan menghasilkan.
Dalam aktivitasnya, Angkringan Jogoboyo tiap rombong/unit senilai Rp 6 juta rupiah, dengan isian komplit siap jualan dan nantinya anggota tiap-tiap bulan mengangsur sebesar Rp 1, 5 juta selama 4 bulan.
"Kita bantu Pemkot Surabaya, kita bantu permodalan agar mereka bisa berjualan tapi tetap mengembalikan bantuan modal dengan cara mengangsur selama 4 bulan," beber Kaji Tamam.
Dirinya menegaskan, keberadaan Angkringan Jogoboyo akan terus dikembangkan di seluruh kecamatan. Saat ini persiapan untuk kecamatan lain sudah mulai berjalan.
"Nantinya tiap-tiap Pengurus Cabang Jogoboyo akan diberikan kesempatan yang sama untuk mengelola Angkringan JOGOBOYO. Ini sebagai bentuk komitmen agar anggota JOGOBOYO tidak melakukan kegiatan negatif seperti pemerasan atau hal lain yang bersinggungan dengan hal kriminal," harap Tamam.
Untuk itu pihaknya akan mengusahakan agar program ini merata di seluruh kecamatan ada usaha angkringan.
"Agar mereka bisa berusaha secara baik dan halal, tidak negatif seperti nodong (memeras) atau nyadong (meminta Upeti)," pungkas H. Badrut Tamam. (mar)
Editor : redaksi