Refleksi HJKS Ke-730, Gedor Daya Juang Maayarakat

swaranews.com

Swaranews.com - Hari Jadi Kota Surabaya yang ke 730 yang jatuh pada 31 Mei 2023 diperingati dengan berbagai kegiatan. Terakhir, Walikota Eri Cahyadi bersama forkopimda menutup dengan tasyakuran di halaman Balai Kota Surabaya.

A.Hermas Thony budayawan yang dikenal intens memberikan beragam ide kreatif untuk Kota Pahlawan ini menyampaikan beberapa pemikirannya terkait Kota Surabaya. Dia mengatakan bahwa setiap manusia selalu ingin menjadi lebih baik lebih. Pemahaman masyarakat di dalam menterjemahkan spiritual Surabaya Kota dalam spirit kota dalam perilaku masyarakatnya dan dengan berbagai macam kegiatannya.

Baca juga: DPRD Surabaya Ajak Pemkot Tingkatkan Partisipasi Masyarakat di Pilkada Serentak 2024

"Kita melihat bahwa perjuangan kota ini kita lihat ada sesuatu yang tidak berjalan secara linier antara spirit kelahiran dengan spirit munculnya tenaga terdidik dengan penyalurannya ini tidak berimbang," ujar A.H. Thony, Rabu (31/5/2023) di Jalan Yos Sudarso, Surabaya.

Dirinya menerangkan bahwa tenaga terdidik ini yang pengangguran terbuka itu, mereka mayoritas itu terdidik. Semua, mereka berstatus sebagai penganggur. Hal itu bisa menjadi bonus demografi yang harus kita tangkap sebagai satu potensi untuk menggerakkan kota ini.

"Tetapi kalau itu tidak bisa di diserap dalam lapangan kerja, maka akan menjadi beban kota," ungkap A.H. Thony.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya ini menegaskan, masalah itu bisa selesai melalui pendekatan budaya. A.H. Thony memandang budaya juang masyarakat kota terjadi penurunan. Untuk itu perlu dimotivasi untuk meningkatkannya.

"Kami melihat pemerintah sudah berupaya untuk memfasilitasi. Pemerintah sudah berusaha untuk mendorong sektor privat. Pemerintah sudah berusaha untuk menyemangati membukakan wawasan tentang pentingnya usaha-usaha mandiri. Tetapi hal itu, masih kurang disambut dengan baik oleh masyarakat," ungkap Thony.

Baca juga: One Voice Spensabaya SMPN 1 Surabaya Sabet Juara di Dua Kategori

Legislator asal Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Surabaya ini menyebutkan bahwa pihaknya melihat ada spiritual yang masih belum bertumbuh dengan baik, bahwa mereka masih belum berusaha. Karena kalau kita itu mau bergerak sedikit saja di Surabaya ini. Kita mau kreatif sedikit saja di Surabaya itu sudah bisa menghasilkan.

"Bisa menjadikan kita tidak pengangguran. Banyak sektor-sektor itu kalau kita mau," tuturnya.

A.H Thony menyatakan bahwa penurunan terhadap kualitas ini bisa dilihat dari perjuangan siswa dalam belajar, kurang greget. Sebelumnya, secara jumlah semakin banyak yang terserap secara jumlah kelulusan makin banyak, tetapi kemudian kualitasnya itu tidak nampak.

Baca juga: Turnamen Catur Jampud 2 Junjung Tinggi Sportivitas dan Persahabatan

"Parameternya di tingkat Jawa Timur, maupun nasional ada komparasi bahwa siswa berprestasi lulusan mana. Kalau dulu ada,
nah sekarang kan dalam konsep Surabaya itu dalam melakukan proses belajar itu tidak maksimal," paparnya.

A.H. Thony menambahkan, faktor budaya mencari kesenangan kelihatannya adalah jauh lebih dominan. Karena terbaca melalui, kalau kita mau melihat berapa sih aplikasi game yang ada di dunia maya ini yang beredar. Kemudian berapa masyarakat yang melakukan dan menggemari.

"Budaya itu, sesuatu yang tidak hanya bersentuhan dengan seni. Tetapi tata kehidupan masyarakat. Saat ini yang terpenting adalah membangkitkan budaya juang untuk mandiri, seiring dengan perkembangan zaman," tutup A. Hermas Thony. (mar)

Editor : redaksi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru