Swaranews.com - Upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, salah satunya melaksanakan percepatan vaksinasi Covid-19 khusus warga yang berusia 18 tahun ke atas melalui online.
"Saya mengapresiasi kerja keras pemkot Surabaya dengan memfasilitasi vaksin warganya melalui pendaftaran online. Masyarakat lebih mudah untuk mendaftar dan tidak perlu mengisi formulir di kertas lagi" ujar Alfian Limardi, Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, kemarin melalui daring.
Baca Juga: PSI Kota Surabaya Gelar Kopdarsus Spektakuler Perkuat Dukungan Kemenangan Er-Ji
Dia mengatakan, meskipun aplikasi ini bagus tapi perlu dievaluasi. Pertama, jadwal kehadiran peserta vaksin jangan dibuat rentang waktu yang terlalu panjang karena berpotensi penumpukan peserta. Jadwal peserta perlu diperinci hingga ke menitnya dan ada urutan nomor antrian, yang terpenting hanya peserta yang menunjukkan bukti pendaftaran yang akan dilayani.
“Tujuan program ini kan diharapkan dapat menyudahi pandemi Covid-19. Jangan sampai tumpukan antrian membuat klaster," kata Alfian.
Dirinya melanjutkan, Kedua, jika peserta vaksin berhalangan hadir pada waktu yang sudah dijadwalkan, peserta wajib mengisi form konfirmasi ketidakhadirannya. Peserta yang tidak hadir dan tidak konfirmasi akan memperlambat proses vaksinasi. Ketiga, mendorong aplikasi yang “One ID One Vaccine”.
Baca Juga: Kadin Surabaya Dukung “ArtSubs”, Pameran Seni Terbesar se Asia yang Digelar di Pos Bloc Kota Lama
Aplikasi dapat mendeteksi apakah peserta vaksin sudah mendaftar di komunitas tempat lain atau sudah menerima vaksin. Misalnya bagi yang sudah terdaftar di Program Vaksinasi Gotong Royong tidak dapat mendaftar di bit.ly dan halodoc.
"Keempat, perlu ada kategori disabilitas dan non disabilitas. Ini agar memudahkan teman-teman kita dari kelompok disabilitas yang ingin vaksin tidak perlu berdesak-desakan dengan kelompok non disabilitas atau bila perlu nakes datang ke rumahnya," urai Alfian.
Legislator asal Fraksi PSI ini juga memastikan bahwa server vaksin harus dalam keadaan prima agar petugas care dapat memfilter warga sebagai syarat vaksin tidak mengalami gangguan.
Baca Juga: Hari Santri Nasional Dimeriahkan Drama Kolosal di Tugu Pahlawan
"Yang tidak kalah penting adalah memastikan server vaksin harus dalam keadaan prima atau stabil sehingga petugas care dapat memfilter dan memverifikasi warga sebagai syarat vaksin tidak mengalami gangguan. Jangan sampai NIK dengan nama yang tertulis berbeda. Dan harapannya agar tidak terjadi keterlambatan update status vaksinasi tahap 1 dan 2," papar legislator ang biasa disapa Al ini.
Untuk diketahui warga Surabaya usia +18 tahun bisa mendaftar vaksinasi dengan melalui laman http://bit.ly/pendaftaranvaksin18tahun. Nantinya peserta akan mendapat SMS dan diminta untuk mengunduh dan mengisi form di aplikasi Halodoc untuk mempermudah penentuan lokasi vaksinasi berdasarkan domisili warga. (mar)
Editor : redaksi