Wali Kota Eri Minta Camat Aktif Pantau Elevasi Air Rumah Pompa

avatar swaranews.com

Swaranews.com - Memastikan saluran air berjalan lancar, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sidak ke empat titik rumah pompa di kawasan Surabaya Selatan dan Timur, Selasa (11/1/2022).

Rumah pompa itu diantaranya ada di Gunungsari II, Jambangan Baru, Wonorejo II dan Medayu Hilir. Hujan tidak menghalangi Wali Kota Eri. Tanpa mengenakan jas hujan, ia mengecek satu persatu rumah pompa tersebut. Di rumah pompa Gunungsari II, dia menerima laporan adanya genangan air.

Baca Juga: Surabaya Startup Festival 2024 Hadirkan Pameran, Workshop AI hingga Energi Terbarukan

“Tadi ada laporan dari camat, di kawasan Marinir Gunungsari ada kiriman air turun dari Golden City (Goci). Itu besar debit airnya dan salurannya nggak nampung, maka kita tarik menggunakan mobil PMK. Alhamdulillah sudah kering,” kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri menjelaskan, elevasi air paling aman itu nol. Jika elevasi naik ke 50 meter atau batas maksimal 150 meter, camat harus berkoordinasi dengan PMK dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya.

Baca Juga: Dua Puspaga di Kota Surabaya Raih Peringkat Paripurna dan Pratama Dari Kementrian PPPA

Wali kota yang akrab disapa Cak Eri itu mencontohkan, seperti yang terjadi di Jalan Dharmawangsa dan Jalan Panglima Sudirman kemarin. Di dua lokasi itu terjadi genangan lantaran masih menggunakan sistem gravitasi. Oleh karena itu, ketika terjadi genangan air harus mengerahkan mobil PMK untuk menarik air.

“Jadi saya memantau hari ini untuk memastikan elevasi rumah pompa. Yang kedua saya ingin memastikan pemimpin wilayah setempat (camat) tahu elevasi rumah pompanya,” lanjut Cak Eri.

Baca Juga: 20 SD-SMP Sabet Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2024

Saat ini Pemkot Surabaya memiliki 60 rumah pompa, dalam waktu dekat akan menambah tiga rumah pompa baru di kawasan Dharmawangsa, Wiyung dan Wonorejo. Cak Eri menambahkan, meskipun sudah ada rumah pompa, itu tidak akan bisa menampung. Oleh sebab itu, jalan satu-satunya air harus dibuang ke berbagai arah.

“Sementara ini kita pantau dan membuang aliran. Meskipun ada rumah pompa tidak mungkin nampung dia (rumah pompa), 60 itu kan ada beberapa yang masih menggunakan gravitasi. Yang masih menggunakan gravitas, nanti ditambah pompa, nggak kuat kalau pakai gravitasi saja,” pungkasnya. (mar)

Editor : redaksi