Swaranews.com - Pengurus Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kota Surabaya menyelenggarakan halal bi halal di Hotel Sahid Surabaya. Selain jajaran pengurus Bamusi Surabaya beserta anak cabang,
Hal menarik dari halal bi halal kali ini adalah dibukanya gelaran tersebut dengan pagelaran Wayang Wolak-walik pimpinan Pak Dhe Jumali dari Malang, yang membawa lakon sejarah perjuangan kebhinekaan bangsa, mulai era Sukarno hingga kondisi saat ini.
Hadir dalam gelaran tersebut, tokoh tokoh Bamusi Pusat dan Provinsi Jatim, Ketua DPRD yang sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan kota Surabaya Adi Sutarwijono, perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) bersama Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, anggota DPR RI Bambang Dwi Hartono serta para tokoh-tokoh masyarakat dan agama se-kota Surabaya.
Ketua Bamusi kota Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Ni'am dalam sambutannya mengapresiasi seluruh tokoh yang telah menjaga kota Surabaya menjadi kota yang bertoleransi. Ghoni menyebutkan bahwa kegiatan yang mengangkat tema "Merajut Silaturahmi dalam Nasionalisme Beragama" ini juga perlu diingat bahwa sejarah berdirinya Bamusi atas dukungan dua Ormas islam terbesar di Indonesia, yaitu NU dan Muhammadiyah.
"Dalam berkegiatan, kami memastikan akan membawa Bamusi Surabaya semakin mencintai tanah air. Kita akan semasif mungkin memberikan wawasan-wawasan kebangsaan dan Nasionalisme kepada para kader, sehingga nantinya mereka bisa turut serta menjadi bagian pembuat kebijakan yang konkrit menjadikan kota Surabaya Ramah Kebhinekaan," beber Ghoni.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tokoh yang telah memberikan support untuk pergerakan Bamusi di kota Surabaya.
"Harapannya semua dapat bersinergi demi terciptanya toleransi yang kuat, khususnya di kota tercinta kita Surabaya," tukas Ghoni.
Sementara Anggota komisi III DPR RI, Bambang Dwi Hartono, mengajak seluruh yang hadir untuk bersyukur dalam segala kondisi.
"Dua tahun ini, jarang sekali kita berkumpul seperti ini. Maka dari itu mari kita syukuri, tahun ini Bamusi mengumpulkan kita disini untuk semakin mempererat jalinan silaturahmi antar umat beragama," urai BDH sapaan mantan Walikota Surabaya periode 2002-2010 ini.
Terkait adanya Bamusi, Bambang menilai sangatlah penting dan strategis, karena organisasi sayap PDI Perjuangan yang berdiri sejak tahun 2007 ini terbentuk dan didukung penuh dua organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni NU dan Muhammadiyah.
Saat dirinya menjadi Walikota Surabaya, Bambang mengaku telah memberangkatkan pengurus Bamusi sebanyak 25 orang ke Malaysia dan Singapura. Bukan untuk hura-hura, tapi untuk melihat secara langsung hubungan sosial kemasyarakatan di kedua negara tersebut, sehingga saat memberikan ceramah mereka bisa menceritakan pengalamannya.
Di kurun yang sama, ia juga telah memberangkatkan puluhan pengurus FKUB (Forum Kebersamaan Umat Beragama, red) ke Yerusalem dengan misi yang sama.
"Diantara yang ikut, beliau ada disini," ungkap Bambang DH.
Dirinya berharap, tak hanya masalah Agama dan keberagaman, Bamusi juga didirikan untuk mengatasi masalah-masalah sosial di masyarakat.
"Jangan lagi di Surabaya terdengar ada siswa yang tidak bisa mengambil ijasah, karena sudah tidak ada masalah dalam pendidikan. Dananya sudah mencukupi," tegas Bambang.
Untuk itu Bamusi diharapkan dapat mengepakkan sayapnya hingga menyentuh badan, sehingga semakin terbang tinggi turut serta menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa.
Pada kesempatan yang sama Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono berkesempatan mengucapkan terima kasih kepada Bambang DH yang sewaktu menjadi Walikota Surabaya telah meletakkan pondasi yang kokoh untuk pembangunan kota Surabaya.
"Jika banyak kampung mengajukan pavingisasi, itu berawal jamannya Pak Bambang. Begitu juga dengan pendidikan gratis," ungkap Adi pejabat nomor satu di DPRD kota Surabaya ini.
Ketika diangkat menjadi ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono berjanji semakin memberdayakan seluruh komponen partai termasuk organisasi sayap BAMUSI. Bahkan saat ini, diberikan banyak peran untuk Bamusi.
"Untuk pertama kalinya kita mengadakan acara tadarusan sebulan penuh Ramadhan kemarin di kantor DPC," terangnya.
"Saya bermimpi Bamusi akan berkembang dengan luar biasa, dan mudah-mudahan pembentukannya sampai ke tingkat yang paling kecil ditengah masyarakat," cetusnya.
Adi menyebutkan bahwa tugas pokok Bamusi tidak hanya berkutat masalah dakwah Islam, namun juga memelihara keberagaman dan turut serta menyelesaikan problem di masyarakat.
"Saat ini seluruh pengurus PDIP bermetamorfosis kedalam lembaga-lembaga keagamaan, sehingga kata 'Abangan' pelan-pelan semakin terkikis," katanya.
Selain itu, sambung Adi, kita semua juga sedang berjuang berupaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat pasca pandemi covid-19, dan diharapkan BAMUSI ikut berperan didalamnya,
Hal senada juga disampaikan Perwakilan PCNU kota Surabaya Dr. Sukma Sahadewa, serta Ketua PDM Kota Surabaya Hamri Al Jauhari. Aktifnya pergerakan Bamusi, memberi semangat baru untuk toleransi kebhinekaan di kota Surabaya.
"Kami mendukung pergerakan Bamusi Surabaya. Mari kita bersinergi membangun kebhinekaan bangsa Indonesia menjadi sumber kekuatan untuk menciptakan persatuan,"ajaknya. (mar)
Editor : redaksi