Swaranews.com - Masih segar dalam ingatan kita pada tahun 2018 pernah terjadi bom bunuh diri juga di Kota Surabaya. Saat itu Pemuda Pusura bersama berbagai elemen organisasi Silaturrahmi Akbar Arek Suroboyo yang pertama kali melakukan aksi keprihatinan atas kejadian tersebut di Tugu Pahlawan Surabaya.
"Waktu itu kita melakukan pernyataan sikap menolak aksi teroris dan radikalisme di Surabaya," ujar Hoslih Abdullah, Ketua Umum Pemuda Pusura di Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Minggu (28/3/2021).
Baca Juga: PSI Kota Surabaya Gelar Kopdarsus Spektakuler Perkuat Dukungan Kemenangan Er-Ji
Menyikapi ledakan bom bunuh diri di Makasar. Pria yang akrab disapa Cak Dullah ini menyatakan bahwa saat inj, Pemuda Pusura bersama 47 elemen sepakat untuk menjaga Kota Pahlawan dari aksi teror.
"Saya menghimbau kepada seluruh elemen dan rekan-rekan yang tergabung dalam Forum Silaturrahmi Akbar agar turut waspada dan menjaga kondusifitas Kota Surabaya," harapnya.
Baca Juga: Kadin Surabaya Dukung “ArtSubs”, Pameran Seni Terbesar se Asia yang Digelar di Pos Bloc Kota Lama
Cak Dullah juga menghimbau kepada masyarakat luas untuk turut bersama bahu membahu menjaga keamanan dan kenyamanan Kota Surabaya dari gangguan terorisme dan radikalisme.
"Sesuai dengan apa yang sudah dicanangkan oleh Kapolrestabes Kota Surabaya, bahwa kita jaga Kota Surabaya bersama-sama. Menghormati peebedaan, dengan menjunjung tinggi rasa toleransi. Insya Allah segalanya dapat teratasi dan mencegah kemungkinan-kemungkinan buruk lainnya," papar Ketum Pemuda Pusura, Cak Dullah.
Baca Juga: Hari Santri Nasional Dimeriahkan Drama Kolosal di Tugu Pahlawan
Dirinya menyatakan bahwa secepatnya akan melakukan koordinasi baik secara langsung atau melalui WA group Forum Silaturrahmi Akbar Kota Surabaya. Dengan himbauan secara menyeluruh untuk meningkatkan kewaspadaan hingga tingkat bawah di kampung atau Rukun Tetangga (RT). (mar)
Editor : redaksi