Dewan Sebut BUMD Kota Surabaya Perlu Pemimpin yang Transformatif

avatar swaranews.com

Swaranews.com - Kekosongan pimpinan di BUMD Kota Surabaya mendapat perhatian Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Alfian Limardi. Dia mengatakan bahwa saat ini tengah terjadi kekosongan direksi di beberapa BUMD di Kota Surabaya. Sementara ini posisi-posisi strategis tersebut dijalankan oleh pelaksana tugas (plt). Kewenangan dan kompetensi seorang plt tentu terbatas sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi kinerja perusahaan.

“BUMD Surabaya perlu sosok transformatif dan visioner agar bisa melakukan gebrakan. Manajemen internal perlu direformasi dan inovasi perlu dikembangkan. Tahun lalu banyak target pendapatan yang tidak tercapai. Pandemi covid dan kondisi normal baru ini menjadi tantangan besar. Tidak bisa kerja hanya bisnis as usual saja”, ucap Alfian kepada Swaranews melalui pesan tertulisnya, Rabu (23/6/2021).

Baca Juga: PSI Kota Surabaya Gelar Kopdarsus Spektakuler Perkuat Dukungan Kemenangan Er-Ji

Dirinya menyebutkan, berdasarkan catatan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2020 lalu, target pendapatan dari BUMD tidak tercapai. Ada yang tidak memberikan kontribusi pendapatan sama sekali, bahkan tidak sedikit yang mengalami kerugian. Laporan keuangannya juga masih ada yang tersendat dan mandeg diproses pengesahan. Kondisi ini memberikan gambaran betapa urgent nya transformasi di BUMD Kota Surabaya. 

“Fokus kinerja kita tahun ini dan tahun depan adalah pemulihan ekonomi. BUMD punya peranan besar dalam menstimulasi pergerakan perekonomian di Surabaya, khususnya untuk membantu pengembangan UMKM. Kunci dari perubahan perusahaan tentu ada di direksinya. Saya berharap rekrutmen nanti harus bisa menjaring talenta yang ulet, tangguh, dan cepat beradaptasi dengan situasi yang ada” tegas Alfian.

Baca Juga: Kadin Surabaya Dukung “ArtSubs”, Pameran Seni Terbesar se Asia yang Digelar di Pos Bloc Kota Lama

Lebih lanjut Alfian mengingatkan bahwa saat ini dunia tengah berada dalam kondisi VUCA, penuh dengan volatilitas (volatility), ketidakpastian (uncertainty), kompleksitas (complexity), dan ambiguitas (ambiguity) yang tinggi.

"Pandemi Covid-19 menjadi contoh nyata betapa cepatnya dunia berubah hingga memaksa manusia masuk ke dalam normal baru," bebernya.

Baca Juga: Hari Santri Nasional Dimeriahkan Drama Kolosal di Tugu Pahlawan

Alfian menyatakan bahwa disrupsi ini harus direspon oleh pelaku usaha, termasuk BUMD, agar bisa tetap eksis. Penunjukkan direksi yang tepat sangat menentukan keberhasilan BUMD kedepan. 

"Untuk itu kami mendorong agar Pemkot cermat dalam memilih calon direksi BUMD agar kinerja perusahaan plat merah tersebut dapat terdongkrak," pungkas Legislator dari Fraksi PSI ini. (mar)

Editor : redaksi