PSI Serukan Penegakkan Aturan Demi Ketersediaan Obat dan Oksigen di Surabay

avatar swaranews.com

Swaranews.com - Tingginya kebutuhan oksigen dan obat menimbulkan kelangkaan yang akhirnya berimbas pada melambungnya harga. Hal itu dikarenakan jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah.

Menyikapi hal itu, William Wirakusuma, Anggota DPRD Surabaya dari Fraksi PSI menyerukan adanya penindakan tegas bagi oknum yang kedapatan menjual obat dan oksigen dengan harga tak wajar.

“Saya berharap ada upaya penindakan tegas bagi oknum yang nakal seperti ini. Pemkot harus bersinergi dengan kepolisian untuk memburu oknum tidak bertanggungjawab supaya layanan faskes kita tidak terganggu. Kalau perlu bikin kanal aduan,” ujar William yang dihubungi via daring.

Dia menyatakan bahwa pemerintah pusat telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK Kemenkes RI Nomor HK.1.7/Menkes/4826/2021) yang menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk obat-obatan yang biasa digunakan pasien COVID-19. Penjualan obat-obatan di atas harga tersebut dapat dipandang sebagai tindakan melawan hukum dan dapat dikenai sanksi. Terlebih kebanyakan bahan baku obat ini masih impor sehingga stoknya harus benar-benar dikontrol.

Senada dengan hal tersebut, pihak POLRI melalui kepala Bareskrimnya juga telah menyatakan kesiapannya untuk mengawasi potensi penyimpangan penjualan obat ini. Mereka akan mengerahkan pasukannya untuk mencari dan menindak oknum yang menimbun dan menjual obat dengan harga tak wajar.

“Untuk masyarakat juga bisa ikut berperan melakukan pengawasan dan melaporkan ke pihak berwenang. Terus yang paling penting jangan ikut panic buying, kita utamakan saudara-saudara kita yang membutuhkan” Tambah WIlliam.

Sementara itu, untuk permasalahan tabung oksigen yang langka, juga mengakibatkan kenaikan harga yang fantastis. Kenaikan bisa 3-5 kali lipat bahkan lebih, kabarnya tembus 2.5 juta untuk tabung 1 meter kubik. Jakarta dan Jogja telah mengalami kelangkaan ini sekitar dua minggu terakhir.

“Untuk tabung oksigen ini memang belum ada penetapan HET seperti obat-obatan. Banyak pihak sudah mendorong termasuk YLKI. Selain HET, saya juga berharap ada kebijakan tabung oksigen hanya boleh disewa, jadi habis sembuh bisa dikembalikan," pungkas William. (mar)

Editor : redaksi