Vaksinasi SMPN 15 Sukseskan Program Pemkot Surabaya

avatar swaranews.com

Swaranews.com - Upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam memutus mata rantai penularan Covid - 19 terus dilakukan. Salah satunya adalah vaksinasi bagi pelajar SMP.

Menurut Drs. Benu, M.Pd selaku Koordinator pelaksanaan vaksinasi di SMP Negeri 15 Surabaya bahwa hingga pukul 15.30 wib sudah tervaksin 643 siswa. Namun vaksinasi masih terus berjalan. Untuk itu dirinya berharap hari ini bisa mencapai angka di atas 700 siswa-siswi yang menjalani vaksinasi.

Baca Juga: PSI Kota Surabaya Gelar Kopdarsus Spektakuler Perkuat Dukungan Kemenangan Er-Ji

"Dari seluruh siswa yang ada, mulai kelas 7, 8, dan kelas 9 secara keseluruhan berjumlah 1.259 siswa termasuk mereka yang terdaftar di SMP terbuka. Respon persetujuan dari orang tua siswa 916 orang tua siswa. sebanyak 732 menyatakan setuju. 147 Orang tua menyatakan tidak setuju. Ada 37 anak yang menyatakan sudah vaksin mandiri dan yang belum merespon 337 siswa," ujar Drs. Benu, M.Pd kepada Swaranews.com, Sabtu (17/7/2021) di halaman SMPN 15 Surabaya.

Pihaknya berharap semua siswa dapat mengikuti suntik vaksin. Paling tidak bagi mereka yang sudah menyatakan sehat, tidak sakit, dan ada persetujuan dari orang tua masing-masing.

"Kemudian harapan saya, vaksin ini memang merupakan upaya kita dalam menanggulangi virus corona. Sebagai bagian dari upaya, kami yakin ada sisi positifnya," terang Benu.

Dia juga menyampaikan bahwa tetap ada screening juga sebelum dilakukan penyuntikan vaksin. Benu mengatakan bahwa sebelumnya pihak sekolah telah mengirimkan surat persetujuan orang tua siswa untuk dilakukan vaksinasi.

Terkait pembelajaran tatap muka, Guru murah senyum ini menyatakan, semua orang di dunia pendidikan mengharapkan pertemuan tatap muka.

Baca Juga: Kadin Surabaya Dukung “ArtSubs”, Pameran Seni Terbesar se Asia yang Digelar di Pos Bloc Kota Lama

"Karena maksimalnya pengajaran itu ya melalui pertemuan tatap muka. Pembelajaran secara virtual itu tetap tidak maksimal," paparnya.

Namun, Benu menyatakan bahwa antara masyarakat dan sekolah harus bersinergi. Kalau siswanya divaksin, sementara kehidupan di masyarakat tidak melakukan protokol kesehatan dengan ketat ya percuma.

"Protokol kesehatan adalah hal utama yang patut kita laksanakan," tukasnya.

Sementara itu, Alya Safira Kelas 9 SMPN 15 mengaku tidak ada perasaan apapun sebelum disuntik vaksin Covid-19. Sebagai peserta terakhir dirinya menyatakan santai.

Baca Juga: Hari Santri Nasional Dimeriahkan Drama Kolosal di Tugu Pahlawan

"Gak apa-apa perasaan saya santai saja," ujarnya.

Begitupun setelah disuntik vaksin, siswi berusia 15 tahun ini menyatakan enak dan tak merasakan apa-apa. Alya juga mengharapkan pandemi ini segera berakhir sehingga dirinya bersama siswa-siswi yang lain dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka.

"Semoga kita semua tetap sehat. Pandemi ini bisa selesai, sehingga kami bisa sekolah tatap muka langsung dengan Bapak dan Ibu Guru kami," harapnya. (mar)

Editor : redaksi