Swaranews.com - Solusi Pemerintah Kota untuk menampung pasien isolasi Covid-19 memicu penolakan dari warga setempat. Sempat beredar penolakan pengurus kampung di wilayah Gubeng Jaya. Di video yang sempat viral mereka menolak salah satu SDN yang rencananya dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19. Kini warga Barata Jaya juga melakukan hal yang sama.
Seperti yang disampaikan oleh Imam Setiono Ketua RT 01 RW 05 Barata Jaya bahwa warga menolak gedung SD Barata Jaya dijadikan tempat isolasi.
Baca Juga: PSI Kota Surabaya Gelar Kopdarsus Spektakuler Perkuat Dukungan Kemenangan Er-Ji
"Warga khawatir akan tertular," ujarnya.
Imam menjelaskan lokasi SD Barata jaya berada dekat dengan pemukiman warga. Selain itu lokasinya menjorok ke perkampungan. Di wilayah itu banyak warga lansia dan anak-anak.
"Selama pandemi, warga sudah melakukan pembatasan mobilitas secara mandiri dan penguatan imun. Kalau SDN Barata Jaya dijadikan tempat isolasi, maka warga beresiko tertular Covid-19," jelasnya Imam.
Baca Juga: Kadin Surabaya Dukung “ArtSubs”, Pameran Seni Terbesar se Asia yang Digelar di Pos Bloc Kota Lama
Dirinya menyayangkan mendadaknya rencana pemkot menjadikan gedung sekolah jadi tempat isolasi.
"Saya saja baru diberi kabar dari warga, kemudian ada pihak kecamatan yang datang. Juga tidak ada sosialisasi ke warga dari pihak kecamatan akan rencana tersebut," tegas Imam.
Baca Juga: Hari Santri Nasional Dimeriahkan Drama Kolosal di Tugu Pahlawan
Dia menyatakan bahwa warga sudah menyampaikan aspirasi ke pihak kelurahan dan kecamatan.
"Jawaban mereka aspirasi sudah ditampung dan akan disampaikan ke atasan mereka," pungkasnya. (mar)
Editor : redaksi