Swaranews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan berbagai upaya pencegahan demi memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Upaya itu dilakukan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jatim dan Forkopimda Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, meskipun Surabaya sudah masuk dalam zona oranye, tetapi hal itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus berjuang agar Kota Pahlawan segera terbebas dari Covid-19.
Baca Juga: Walikota Eri Lantik 63 Pejabat Isi Kekosongan
Bahkan, rencananya pada hari Senin mendatang akan menggelar rapat membahas strategi percepatan Kota Pahlawan agar segera menjadi zona kuning.
“Hari Senin depan kami akan mengadakan rapat dengan Forkopimda semuanya, untuk membahas bagaimana Surabaya ini segera turun dari zona oranye menjadi zona kuning dalam waktu satu bulan,” kata Cak Eri sapaan lekatnya, Jumat (13/8/2021).
Bagi dia, saat ini Kota Surabaya harus segera menjadi zona kuning. Sebab, itu penting dilakukan agar perekonomian kembali bergerak dan kesejahteraan warga Surabaya bisa segera terwujud. Makanya, ia bersama Forkopimda akan berjuang mati-matian untuk berada di titik tersebut.
“Gotong-royong panjenengan adalah semangat bagi kami dan itulah yang membuat kami terus bergerak. Fainsyallah kami dengan Forkopimda akan berjuang mati-matian,” papar dia.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Surabaya ini memastikan, untuk mencapai zona kuning dirinya akan memotong dari hulu hingga hilirnya.
Baca Juga: Ketua APEKSI Eri Cahyadi Tekankan Soal Kesejahteraan Masyarakat
Mulai dari penyiapan Bed Occupancy Ratio (BOR) di setiap rumah sakit. Kemudian, seluruh jajaran Forkopimda akan turun untuk melakukan sosialisasi dan pengertian kepada warga untuk tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) dimana pun berada hingga berbagai strategi lainnya yang akan segera dilakukannya.
“Kalau hulunya kita potong dan hilirnya kita siapkan Insyaallah selesai. Untuk BOR, alhamdulillah kita sudah siapkan,” urainya.
Ia menghitung, berdasarkan data yang tercatat, hari ini BOR di Surabaya sudah turun menjadi 65 persen. Bahkan, menurut Cak Eri angka tersebut dapat terus ditekan dengan menyediakan BOR yang mencukupi untuk pasien Covid-19. Misalnya, RSUD dr Moh Sowandhie menyiapkan 50 persen BOR nya untuk pasien Covid-19, namun apabila tidak digunakan, maka bed tersebut dapat digunakan bagi pasien dengan penyakit lain.
Baca Juga: Junaedi Bakri Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Wilayah Selatan Provinsi Sulawwsi Selatan
“Lalu untuk tambahan tenaga kesehatan (nakes) di Surabaya saya kira cukup karena nakesnya tidak hanya dari pemkot saja. Tetapi gabungan dari TNI, Polri dan klinik kejaksaan, lalu ada juga nakes dari RS se-Surabaya. Ini lah kegotong royongan,” jelas dia.
Untuk mensukseskan semua itu, ia memohon doa kepada seluruh warga Surabaya agar semua dapat berjalan lancar. Baginya, kebersamaan akan menjadi semakin baru apabila warga dan seluruh pimpinan bersatu berjuang menyusun langkah ke depan, terutama bagaimana mempercepat Surabaya menjadi zona kuning dan hijau ke depannya.
“Kami mohon doanya panjenengan semua. Kita merah putihkan hati kita. Kami jajaran pemkot terus berjuang bersama Forkopimda dalam menyusun langkah ke depan bagaimana zona kuning dan hijau, sehingga ekonomi Kota Surabaya bisa bergerak lagi,” pungkasnya. (mar)
Editor : redaksi