Swaranews.com - Pemerintah Kota Surabaya sudah saatnya melakukan inovasi dalam penanggulangan banjir di Kota Pahlawan ini.
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono menyampaikan hal itu di ruang keejanya. Dia mengatakan bahwa di era Walikota Surabaya Eri Cahyadi, sudah saatnya Kota Surabaya bebas banjir.
Baca Juga: PSI Kota Surabaya Gelar Kopdarsus Spektakuler Perkuat Dukungan Kemenangan Er-Ji
"Saat ini penanggulangan banjir skala sedang telah ditangani Satgas kecamatan, meskipun belum masuk ke organisasi perangkat daerah. Sedangkan penanggulangan banjir skala besar tetap kewenangan petugas DPUBMP Surabaya. Misalkan normalisasi sungai, bosem dan sedimen tetap menggunakan alat-alat berat DPUBMP Surabaya," ujarnya kepada Wartawan, Senin (8/11/2021).
Legislator PDI Perjuangan ini menjelaskan, oleh karenanya Komisi C DPRD Kota Surabaya sudah menyampaikan usulan inovasi penanggulangan banjir ke Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) serta di bagian pemerintahan.
"Namun, untuk mengoptimalkan pekerjaan normalisasi seluruh saluran Pemkot Surabaya masih terkendala keterbatasan anggaran. Sehingga tidak mudah Surabaya bebas banjir dan peran satgas penanggulangan banjir merawat seluruh saluran tersebut," terang Baktiono.
Menurutnya, ide padat karya satgas di kecamatan sangat bagus. Namun di sisi lain keterbatasan anggaran tidak bisa digunakan ke sana semuanya.
Baca Juga: Kadin Surabaya Dukung “ArtSubs”, Pameran Seni Terbesar se Asia yang Digelar di Pos Bloc Kota Lama
"Untuk itu, kami mengusulkan terobosan inovasi alat teknologi baru untuk kebersihan selokan atau utilitas dengan cara modern, sehingga lebih optimal mengeluarkan sedimen di dalam selokan," urai Baktiono.
Dia menyebutkan nama alat tersebut yaitu Exhaust Drilling (alat penyedot bor putar). Alat ini lebih efektif dan elastis masuk ke dalam saluran menyedot endapan lumpur secara optimal tanpa merusak fisik saluran. Sehingga estetika Kota Surabaya tetap terjaga baik tanpa merusak tutup saluran tersebut.
"Oleh karena itu, untuk mewujudkan alat exhaust drilling. kita meminta Pemkot Surabaya menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi teknis serta anak didik SMK-SMK di bidangnya agar inovasi alat modern tersebut, segera terealisasikan," bebernya
Baca Juga: Hari Santri Nasional Dimeriahkan Drama Kolosal di Tugu Pahlawan
Baktiono juga mengusulkan tunjangan kesejahteraan bagi 1500 personel satgas di 31 kecamatan Surabaya ditingkatkan.
"Kami minta upah minimum kota (UMK) satgas kecamatan ditingkatkan menjadi upah maksimum sektoral (UMS). Kesehatan personel Satgas terjamin, sehingga bisa bekerja optimal. Khususnya di setiap rumah-rumah pompa air mereka siap jaga 24 jam, sehingga tidak ada lagi kata terlambat seperti setahun silam terjadi luapan air Jalan Mayjend Sungkono ," paparnya. (mar)
Editor : redaksi