Menko Polhukam Pastikan Misa Di Surabaya Aman

avatar swaranews.com
Mahfud MD saat mengunjungi Gereja di Kota Surabaya. (Pratama)
Mahfud MD saat mengunjungi Gereja di Kota Surabaya. (Pratama)

Swaranews.com - Pemerintah Pusat menaruh perhatian penting terhadap pelaksanaan ibadah Natal dan situasi jelang perayaan malam tahun baru di Provinsi Jawa Timur, kgususnya di Kota Surabaya. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Indonesia Mahfud MD.

Didampingi Forkopimda Jawa Timur, Dirinya melakukan pengecekan Gereja di Kota Pahlawan ini. Pertama, Menkopolhukam menuju ke Gereja Katedral Hati Kudus Yesus di Jalan Polisi Istimewa dan berikutnya Gereja Kristen Indonesia (GKI), di Jalan Diponegoro, Kota Surabaya.

Mahfud MD ingin memastikan kondisi Gereja yang melaksanakan malam misa Natal berjapan dalam aman dan kondusif. Selain itu, juga penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) juga di jalankan oleh pengurus gereja.

"Saya bersyukur mendapat kesempatan untuk berkunjung ke tempat ini untuk memastikan dan menyaksikan persiapan pelaksanaan ibadah Natal berjalan dengan baik dan aman," ujar Mahfud di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus, Sabtu (24/12/2021).

Mahfud menyatakan bahwa di Indonesia semua pemeluk Agama dan lembaga-lembaga keagamaan mendapat perlindungan yang sama dari negara. Hal ini dikarenakan masyarakat dapat menentukan pilihan Agama sesuai kepercayaannya.

"Kalau negara Agama itu satu negara yang diatur dan dikuasai dengan sistem satu Agama. Tetapi di Indonesia merupakan negara Pancasila dimana Agama dan para pemeluknya dilindungi hidupnya, karena asumsinya semua Agama itu membawa ajaran kebaikan," urai Mahfud.

Guru Besar Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ini mengaku senang setelah mendapat laporan dari Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto, dan Sekda Prov Jatim Heru Tjahjono bahwa sampai saat ini perayaan ibadah Natal di Jawa Timur berjalan kondusif dan aman.

"Ada kegembiraan pada perayaan Nataru pada tahun ini daripada tahun kemarin. Saat ini bisa ibadah di Gereja sementara tahun lalu harus secara online. Namun hal ini harus tetap kita jaga agar tidak terjadi lonjakan Covid-19 pasca Nataru," pungkasnya. (mar)

Editor : redaksi