Swaranews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menargetkan penyaluran BPNT/Sembako dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng (Migor) di Kota Pahlawan tuntas sebelum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Ini sebagaimana target yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada setiap Pemerintah Daerah (Pemda).
Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin di sela memantau pelaksanaan salur bantuan sosial (Bansos) di Kantor Kecamatan Rungkut Surabaya, Sabtu (16/4/2022) pagi.
Baca Juga: PD Pasar Surya Sosialisasikan Revitalisasi Pasar Keputran Selatan
"Insyaallah saat ini untuk (salur) BLT minyak goreng dan BPNT di Surabaya sudah mencapai 56,37 persen. Kami berkoordinasi dengan tim dari PT Pos Indonesia," kata Anna.
Ia menyebutkan, bahwa penerima BPNT dan BLT Migor di Surabaya tercatat total 85.328 jiwa. Jumlah ini merupakan total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari kedua jenis bantuan tersebut. Sedangkan untuk penerima program Keluarga Harapan (PKH) di Surabaya, mencapai 56.372 jiwa.
"Untuk PKH sudah mulai banyak yang tersalur, sudah hampir sama 50 persen. Sehingga nanti target dari Pak Presiden Insyaallah Kota Surabaya bisa memenuhi," tegas dia.
Anna pun mengungkapkan strategi untuk bisa memenuhi target percepatan salur bansos di Surabaya. Ketika data BNBA (By Name By Address) KPM bantuan diterima dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Bank Negara Indonesia (BNI) atau PT Pos Indonesia, pihaknya langsung meneruskannya kepada masing-masing camat dan lurah.
"Sehingga mereka (camat dan lurah) juga bergerak bersama-sama. Jadi, kami mengawal bersama dengan teman-teman PT Pos dan BNI," jelas Anna.
Tak hanya itu, Anna juga menyatakan, bahwa strategi jemput bola juga dilakukan Dinsos bersama BNI dan PT Pos untuk mempercepat proses salur bansos. Utamanya bagi para penerima yang sudah lanjut usia (lansia) atau kondisi sakit.
Baca Juga: Surabaya Startup Festival 2024 Hadirkan Pameran, Workshop AI hingga Energi Terbarukan
"Ada jemput bola juga karena memang ada beberapa mekanisme di situ. Kalau memang dia (KPM) tidak bisa ambil datang, misal lansia, maka BNI atau PT Pos akan menuju ke rumahnya," papar dia.
Ia menambahkan, bahwa saat tribulan pertama, khusus salur BPNT/sembako di Surabaya mencapai 98,27 persen. Sementara untuk sisanya, diketahui KPM sudah meninggal dunia serta domisili rumahnya tidak ditemukan atau pindah.
"Artinya yang 0,2 persen itu ada yang meninggal. Jadi memang pada saat pelaksanaan mereka meninggal dan tidak ditemukan. Nah, itu kita kembalikan ke Kemensos uangnya," tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan Deputi Eksekutif Vice President Reg V PT Pos Indonesia, Agus Aribowo. Ia menyebut, data KPM Bansos BPNT dan BLT Migor di Surabaya sebanyak 85.328 jiwa. Saat ini sudah tersalur 48.267 atau sekitar 56,5 persen.
Baca Juga: Dua Puspaga di Kota Surabaya Raih Peringkat Paripurna dan Pratama Dari Kementrian PPPA
"Itu data penerima bansos minyak goreng dan sembako/BPNT. Namanya bansos (BPNT) sebulan Rp 200 ribu dibayarkan bersama minyak goreng Rp300 ribu. Jadi PT Pos hari ini menyalurkan per KPM itu Rp 500 ribu," kata Agus Aribowo.
Pihaknya juga menargetkan, salur bansos BLT Migor dan BPNT/sembako di Surabaya bisa rampung sebelum tanggal 21 April 2022. Namun, dia optimistis, penyaluran bansos ini bisa lebih cepat dari target perkiraan sebelum lebaran.
"Insyaallah Surabaya akan lebih cepat karena target Senin (18/3) sudah selesai. Tinggal nanti yang luar kota atau belum, bisa ambil nanti kita sediakan waktu sebelum tanggal 21 April 2022," pungkasnya. (mar)
Editor : redaksi