Swaranews.com - Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen dalam mencegah dan melindungi bangsa dari ancaman radikalisme terorisme.
Upaya pencegahan tersebut dilakukan dengan melakukan transformasi semangat kebangsaan, revitalisasi nilai Pancasila, moderasi beragama, penguatan nilai adat dan budaya, serta penanggulangan terorisme berbasis pembangunan kesejahteraan.
“Lima upaya transformasi ini adalah penguatan dalam mempersempit ruang gerak radikalisme dan terorisme yang anti konstitusi, NKRI, bersifat transnasional, intoleran radikal, menyalahgunakan narasi agama, anti terhadap kemanusiaan dan menghalalkan kekerasan,” ujar Boy Rafli saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III, di Gedung MPR/DPR-RI, Senayan, Kamis (25/8/2022).
Dia menyampaikan bahwa melalui upaya pencegahan terorisme yang dilaksanakan secara efektif dan akuntabel, BNPT mendapatkan dukungan dari Komisi III DPR RI, anggota Fraksi PKB, Heru Widodo, S.Psi. Dirinya menyampaikan keberhasilan program pencegahan dapat dilihat dari minimnya aksi teror yang terjadi.
“Selama ini tidak terjadi aksi terorisme secara nyata mungkin karena memang keberhasilan program pencegahan” jelas Heru.
Demikian juga, Ichsan Soelistio dari Fraksi PDI-P yang mengapresiasi terhadap opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan BNPT di tahun 2021.
Dirinya mengatakan, hal ini menandakan jika pengelolaan anggaran BNPT dalam mencegah radikalisme dan terorisme digunakan dengan cukup efektif.
“Kita memberi apresiasi bahwa penyerapan (anggaran) Bapak sangat baik dan akurat,” terang Ichsan.
Namun secara umum, Komisi III DPR-RI menilai BNPT tetap masih perlu memperkuat program-program pencegahan dan lebih fokus kedepannya. Komisi hukum DPR-RI ini juga berkomitmen untuk terus mendukung Lembaga yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden ini. (mar)
Editor : redaksi