Swaranews.com - Gerakan yang masif terus digeloeakan oleh Partai Keadilan Sejahtera dalam penolakan kenIkan harga BBM bersubsidi. Setelah di suarakan DPR RI, DPRD Provinsi termasuk du Jawa Timur dan DPRD Kota Surabaya.
Kali ini, gerakan serupa juga dudengungkan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Surabaya. Seperti disampaikan langsung oleh Ketua DPD PKS Kota Surabaya, Johari Mustawan bahwa rakyat belum selesai dari pandemi Covid-19, masyarakat belum pulih dari keterpurukan ekinominya. Namun pemerintah masih membuat kebijakan yang memberatkan rakyat dengan menaikkan harga BBM bersubsidi.
Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Beri Penghargaan KAS-RPA kepada 19 Kampung di Surabaya
"PKS menyuarakan suara rakyat, kami menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Bangsa Indonesia saat ini, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Pandemi belum usai di tambah kenaikan harga BBM," ujar Johari Mustawan, Sabtu (10/9/2022) di Jalan Tales, Surabaya,.
Terkait bantuan langsung tunai dari pemerintah, Kerua DPD PKS Kota Surabaya ini mengatakan bahwa hanya 16 juta rakyat Indonesia yang mendapatkan BLT BBM. Padahal menurut data BPS pusat terdapat 27 juta penduduk miskin.
"Berarti ada 11 juta rakyat miskin yang tidak mendapatkan bantuan," terang Johari.
Hal senada juga disampaikan oleh Bendahara DPD PKS Kota Surabaya, Arif Fahrudin. Dia menjelaskan bahwa dari sisi keadilan saat ini kita menghadapi sebuah ironi. Bagaimana mereka ini yang mengklaim sebagai penyalur aspirasi rakyat.
"Tetapi dalam membuat kebijakan, khususnya dalam menaikkan hsrga BBM bersubsidi ini, jelas tidak berpihak kepada rakyat," ungkapnya.
Sementara itu Enny Minarsih selaku Ketua Badan Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPD PKS Kota Surabaya, nenegaskan bahwa bagi kaum emak atau perempuan, kenaikan harga BBM bersubsidi ini sungguh ssngat memusingkan kepala.
"Sebelum BBM naik saja banyak harga bahan pokok yang naik. Mulai dari minyak goreng, telur dan lain-lain. Bagi emak-emak, ketika salah satu atau beberapa bahan pokok naik harganya Kita masih bisa putat otak. Tetapi kalau sudah BBM yang naik ini cukuo mengejutkan. Karena dampaknya akan merambat kepada semuanya," paparnya.
Enny menyebutkan efek kenaikan harga BBM ini akan berakibat pada kenaikan harga bahan pokok dan lainnya. Seperti transportasi dan kebutuhan barang..
"BBM belum naik saja kita sudah susah. Ditambah lagi kenaikan harga BBM ini semakin menambah beban," tukasnya. (mar)
Baca Juga: Satpol PP Surabaya Sanksi Remaja Hendak Tawuran untuk Rawat ODGJ di Liponsos
Editor : redaksi