Swaranews.com - Wakil Ketua Komisi B Anas Karno menghadiri undangan Pelantikan Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) Perjuangan Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) di Jalan Semolowaru, Surabaya. Bersama Rektor Unitomo Siti Marwiyah dirinya juga menjadi keynote speaker.
Dalam arahannya, Anas Karno memberikan motivasi kepada Pengurus PMII Perjuangan Dr.Soetomo, yang baru dilantik agar mahasiswa, utamanya kader PMII Perjuangan, sering melakukan advokasi, terjun ke masyarakat, menyerap keluhan mereka. Lalu menyuarakan aspirasinya.
"Monggo disuarakan, kondisi sosial masyarakat, khususnya untuk Surabaya," ujarnya, Jum'at (14/4/2023) sore.
Anas Karno menyampaikan agar kader PMII Perjuangan intens berkomunikasi, diskusi dengan Rektor Unitomo, untuk membuat suatu konsep, ide, saran maupun masukan, agar kota Pahlawan ke depannya lebih maju, utamanya dalam meningkatkan sektor perekonomian.
"Karena dalam diri beliau (Siti Marwiyah) juga mengalir darah aktivis," ungkapnya.
"Salam Pergerakan!" Pekik Anas Karno.
Pada kesempatan tersebut, bersama Pengurus Komisariat PMII Perjuangan dan Rektor Unitomo, Surabaya, Anas Karno juga berkesempatan memeberikan santunan kepada puluhan anak yatim piatu. Agenda tersebut juga dilanjutkan dengan buka bersama dan reuni akbar.
Sementara itu, Siti Marwiyah selaku Rektor Unitomo Surabaya menyebutkan, hasil penelitian di Amerika Serikat menujukkan, kesuksesan seseorang bukan pada kepintaran intelektual atau kecerdasan IQ-nya saja. 80% merupakan kecerdasan emosional. Sedangkan 20 persen kecerdasan IQ.
Ketika ingin membangun kecerdasan emosional, khususnya mahasiwa, menurutnya harus aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan.
"Apapun itu organisasinya," tegasnya.
Siti Marwiyah menyatakan, melalui organisasi, mahasiswa mampu mengolah rasa, pikiran, kata, adab, juga bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi.
"Itu membuat mahasiswa dewasa dan akan menata kecerdasan emosional," paparnya.
Baca Juga: Bahas Pembangunan Berkelanjutan, UPN Veteran Jatim Hadirkan Profesor dari Jepang hingga Malaysia
Menurut Rektor Unitomo Surabaya ini, PMII merupakan organisasi kemahasiswaan yang mengusung paham Aswaja, dan itu tidak bisa dipisahkan dengan NU. Sehingga ia mewanti-wanti, pengurus lebih mengedepankan adab. Karena pendidikan NU, mengajarkan bagaimana adab kepada orang tua, sesama, juga toleransi dalam berhubungan sosial masyarakat, serta pihak lain.
"Karena bangsa ini, terdiri dari berbagai macam Agama, ras, suku dan berbagai pulau. Maka, begitu pentingnya makna kesatuan dan persatuan, serta saling menghargai perbedaan. Dan PMII saya kira nafasnya kesana," papar Marwiyah.
Dirinya juga mengajak PMII Perjuangan yang dimiliki oleh mahasiswa Unitomo bersinergi dengan pihak lain diluar kampus, mengikat tali persaudaraan, membuka wawasan seluas mungkin, serta membuka jaringan tanpa ada sekat.
"Dengan hadirnya Wakil Ketua komisi B, Bapak Anas Karno, ini menunjukkan PMII Perjuangan semakin bagus," tutup Siti Marwiyah. (mar)
Baca Juga: Kolaborasi Pemkot Surabaya dan BPOM Kawal Program Nasional Keamanan Pangan Terpadu
Editor : redaksi