Swaranews.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendorong Koperasi Sumber Mulia Barokah (SMB) agar mendongkrak omzet anggotanya minimal Rp3 juta per bulan. Karenanya, ia pun meminta Koperasi SMB ke depan tidak hanya bisa melayani jahit pakaian namun dapat menyasar ke sepatu dan lainnya.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi saat melakukan soft launching Sekolah UKM Tangguh Surabaya (Setara) di kantor Koperasi SMB, Jalan Tambak Wedi II, Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Senin (15/5/2023).
Baca Juga: Pemkot Surabaya Mulai Sosialisasikan Proyek Pengaspalan dan Pemasangan CCSP Jalan Wiyung
Kegiatan soft launching Setara juga dihadiri Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya Rini Indriyani. Sejumlah anggota penjahit serta pejabat di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga nampak di sana.
"Saya bahagia betul berdiri banyak koperasi-koperasi yang nanti membangun dan mengubah nasib dari (warga) Kota Surabaya. Kalau hari ini (Koperasi SMB) hanya menjahit baju, mungkin bisa setelah itu jahit sepatu. Karena sepatu dan baju yang saya pakai ini jahitannya UMKM Surabaya," kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Bahkan, Wali Kota Eri menyatakan telah meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya agar setiap Perangkat Daerah (PD) memiliki seragam batik dan baju masing-masing. "Nah batiknya itu bisa dikerjakan UMKM Surabaya, termasuk sepatunya," ujarnya.
Ia juga menegaskan tidak ingin mendirikan sesuatu yang tak bisa mengubah nasib kesejahteraan warga. Seperti halnya berdirinya Koperasi SMB yang diharapkan mampu mengubah nasib warga agar hidup mereka lebih sejahtera.
"Jadi saya inginnya satu anggota (Koperasi SMB) omzet pendapatannya per bulan itu Rp3 juta. Nanti dipikirkan, karena biasanya pemkot buka koperasi-koperasi itu tapi tidak tahu per bulan anggotanya dapat berapa," kata Cak Eri, sapaan lekat Wali Kota Surabaya.
Baca Juga: Jelang Musim Hujan Pembangunan Saluran Petemon Ditargetkan Selesai Akhir November 2024
Untuk itu, Cak Eri pun meminta pengurus Koperasi SMB agar memetakan kondisi keuangan keluarga setiap anggotanya. Nah, jika Koperasi SMB jumlah anggotanya 121, maka masing-masing orang itu harus dihitung berapa pendapatan keluarga per bulannya.
"Jadi saya masing-masing koperasi maunya seperti itu, sehingga saya bisa tahu ini (anggota koperasi) pendapatannya berapa. Jadi saya tidak mau hanya melihat keuntungan, tapi saya mau lihat keuntungan plus per orangnya ini pendapatannya berapa," pintanya.
Sementara itu, Ketua Koperasi SMB Surabaya, Uci Fatimatuzzahro menyampaikan, bahwa Koperasi SMB telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Ia bersyukur, berkat dorongan dan motivasi dari Pemkot Surabaya, pendapatan yang diraih Koperasi SMB mencapai Rp2,761 miliar. "Ini kami peroleh dari pekerjaan yang diberikan oleh pemerintah kota melalui program padat karya," kata Ning Uci, sapaan lekatnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gencarkan Skrining Kesehatan Sasar Siklus Hidup Masyarakat
Ning Uci membeberkan, dari besaran pendapatan Koperasi SMB Rp2,761 miliar tersebut, juga terdapat beberapa pengeluaran. Mulai untuk bahan produksi, operasional hingga listrik dan air yang jumlahnya Rp2,590 miliar.
"Dari situ kita mendapatkan laba bersih yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp171,048 juta. Hari ini penjahit yang bergabung dengan kita berjumlah 121 penjahit," tandasnya. (mar)
Editor : redaksi