Swaranews.com - Berdasarkan usia, penetrasi internet tertinggi berada di kelompok usia 13-18 tahun. Hampir seluruhnya (99,16 persen) kelompok usia tersebut terhubung ke internet.
Oleh sebabnya, Arie mengajak semua pihak untuk kolaborasi bersama dalam upaya pencegahan kekerasan anak secara daring. “Bersama kami ingin anak dan Kota Surabaya akan jauh lebih aman. Safer Online dan offline. Lebih terlindungi baik di ranah daring dan luring,” kata Arie.
Baca Juga: Tenant Festival Senam Merdeka Laporkan Ratu Management ke Polda Jatim
Sementara itu, Ahli Perlindungan Anak UNICEF, Naning Julianingsih mengingatkan, selain melihat bahwa anak-anak sekarang sudah banyak yang digitally literate atau melek digital. Maka dari itu, perlu diperhatikan ada risiko penggunaan internet di kalangan anak.
“Satu diantara tiga anak atau 29 persen anak mengirimkan informasi pribadi mereka kepada seseorang yang belum pernah mereka temui secara langsung. Kemudian 11 persen anak pernah memutuskan bertemu langsung dengan seseorang yang pertama kali mereka temui secara online. Dan 22 persen anak-anak secara tidak terduga menemukan konten seksual online melalui iklan, media sosial, mesin telusur, dan aplikasi pemesanan,” kata Naning.
Fakta mengejutkan lainnya, Naning menyebut, 500 ribu anak di Indonesia dilaporkan telah mengalami eksploitasi seksual online dan perilaku berbahaya dalam satu tahun terakhir. “Memastikan budaya mengakses Internet memberi anak-anak dan remaja kesempatan tanpa batas untuk mengakses informasi, budaya, komunikasi, dan hiburan yang dapat memicu kreativitas mereka dan memperluas wawasan mereka,” ungkap Naning.
Baca Juga: Wali Kota Eri Resmi Dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang Pramuka Kota Surabaya
Menurutnya, peluang ini juga datang dengan risiko serius. Semua pihak seperti di ruang pengasuh, komunitas, guru, platform digital, dan pemerintah perlu memahami ancaman eksploitasi dan pelecehan seksual online dan menjadikan keamanan online anak-anak sebagai prioritas.
Karenanya, Pemkot Surabaya bersama UNICEF di Indonesia mengajak semua anak dan warga Kota Pahlawan agar menerapkan Jaga Bareng, sistem perlindungan anak daring dengan saling mengawasi satu sama lain. “Orang tua jaga anak, anak jaga anak, anak jaga orang dewasa. Semua saling jaga,” tutup Naning. (mar)
Baca Juga: Achmad Nurdjayanto: Siap Memperjuangkan Amanah Rakyat
Editor : redaksi