PT Suparma, Tbk. Targetkan Penjualan 3 Triliun pada tahun 2024

Swaranews.com - Kendati tahun 2023 produksi kertas PT Suparma,Tbk mengalami penurunan sebesar 1,6 persen, pada tahun 2024 perseroan mentargetkan penjualan sebesar Rp3 triliun atau tumbuh sekitar 15% dibandingkan target yang ditetapkan tahun 2023 yang sebesar Rp 2,6 triliun.

Usai paparan publik secara virtual, Senin(20/11/223), Direktur PT Suparma, Tbk Hendro Luhur menyatakan, penurunan produksi kertas 1,6% karena menyesuaikan dengan kuantitas penjualan, sehingga kapasitas terpasang direvisi dan tingkat utilisasi masih aman.

Baca Juga: Wealth Wisdom 2024 di Surabaya, Bagikan Edukasi Pengelolaan Kekayaan dan Kesejahteraan

Lebih lanjut, Hendro Luhur mengatakan, di tahun depan kinerja industri kertas tidak akan begitu terpengaruh dari perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu). Memang saat momen elektoral tersebut berlangsung, terdapat kenaikan permintaan kertas. Namun, tidak begitu signifikan.

"Selama tahun politik, tidak ada pengaruh negatif atau lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan untuk jenis kertas SWK atau kertas coklat untuk bungkus makanan kami optimis akan kembali menguasai pangsa pasar karena terdorong banyaknya aktivitas bersama. Termasuk kertas tisu yang membidik segmen hotel, kafe dan restoran," ujar Hendro pada paparan publik perseroan secara virtual, Senin (20/11/2023).

Dijelaskannya, sepanjang periode 9 bulan tahun ini atau Januari-September 2023, Suparma mencatatkan kinerja penjualan sebesar Rp1,95 triliun atau turun 17% dibandingkan periode sama 2022 yang mampu mencapai Rp2,33 triliun.

"Penurunan kinerja penjualan ini bukan disebabkan oleh permintaan pasar yang turun atau secara kuantiti, melainkan karena harga jual rata-rata produk mengalami penurunan sampai 18,5% sehingga dampaknya secara nominal turun," jelasnya.

Dia mengungkapkan, pencapaian hingga September 2023 ini setara dengan 75,1% dari target penjualan bersih perseroan yang sebesar Rp2,6 triliun. Sedangkan pencapaian penjualan bersih selama 10 bulan atau Januari-Oktober 2023 berhasil mencapai Rp2,17 triliun atau setara 83,7% dari target 2023.

"Untuk itu kami optimistis di tahun ini kami bisa mencapai target penjualan yang akan dikejar dalam 2 bulan terakhir ini," imbuhnya.

Secara kuantitas, penjualan kertas SPMA sampai September mencapai 156.995 MT atau tumbuh 2% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni sebanyak 153.992 MT. Pencapaian ini setara dengan 74,8% dari target kuantitas penjualan kertas perseroan yang sebesar 210.000 MT.

"Sedangkan capaian sampai dengan Oktober 2023 atau sepanjang 10 bulan ini sudah tercatat 177.546 MT atau setara dengan 84,5% dari target kuantitas penjualan kertas 2023," beber Hendro.

Baca Juga: Kadin Surabaya Dukung “ArtSubs”, Pameran Seni Terbesar se Asia yang Digelar di Pos Bloc Kota Lama

Sementara, untuk produksi kertas perseroan mengalami penurunan sebesar 1,6% dari semula sebesar 165.960 MT menjadi 163.248 MT atau setara dengan 74,2% dari target produksi kertas 2023 yang sebesar 220.000 MT, dengan target tingkat utilisasi sebesar 71,9%. Sampai Oktober, produksi kertas sudah 181.907 MT.

Corporate Secretary Suparma, Buyung Octaviano menambahkan, untuk mencapai target pertumbuhan tahun 2024, SPMA akan berupaya merebut kembali pangsa pasar yang selama 1-2 tahun terakhir ini diambil oleh kompetitor.

"Kami confidence kuartal IV ini dan tahun depan akan lebih menguasai market share kertas di masyarakat," jelasnya..

Tahun depan, kata dia, perseroan akan melakukan investasi, salah satunya untuk steam boiler dengan anggaran internal US$10 juta. Steam boiler yang baru lebih ramah lingkungan karena ditunjang dengan spesifikasi penggunaan bahan baku batu bara hanya sebesar 25%. Penggunaan batu bara ini lebih rendah dibandingkan steam boiler perseroan yang sudah ada. Sisanya memanfaatkan sludge, limbah plastik dan limbah kayu untuk diubah menjadi energi panas.Investasi steam boiler ini didanai anggaran Capex tahun 2024 sebesar 48% Ditargetkan steam boiler akan mulai dioperasikan pada kuartal III atau IV di tahun depan. Sedangkan dana Capex tahun 2023 dipergunakan untuk investasi mesin cetakan plastic sebesar 42%.

Sebagai perseroan yang konsen dalam melaksanakan program CSR, untuk tahun 2023 PT Suparma Tbk meningkatkan anggaran program CSR komunitas sekitar pabrik dan komunitas sosial menjadi 50%. Program yang sudah dilaksanakan antara lain donor darah, pembagian sembako bagi masyarakat sekitar pabrik dan kurang mampu serta pemberian bantuan kayu bakar untuk pabrik tahu di Sidoarjo. Sementara itu, untuk bidang lingkungan hidup yang menyasar 30% dana CSR telah dilaksanakan dalam bentuk penanaman pohon untuk pelestarian lingkungan hidup serta restorasi terumbu karang di pantai Tulamben Bali pada Maret 2023. Sedangkan di bidang pendidikan, perseroan menyalurkan 20% dana CSR untuk program beasiswa.

Baca Juga: BRImo FSTVL 2024 Hadir di Royal Plaza Surabaya Belanja Berhadiah Mobil

 

 

 

 

Editor : amar