Swaranews.com - Dengan anggaran Rp 44 miliar, pengerjaan saluran diversi Gunung sari - Babat Jerawat ditargetkan selesai akhir September 2024. Pekerjaan tahun ini meliputi pemasangan box culvert, U-dith, median jalan, pedestrian dan PJU.
Menurut Windo Agusta Prasetya Kabid Drainase DSDABM Kota Surabaya, untuk saluran diversi Gunung sari - Babat Jerawat rencana diselesaikan kurang lebih sampai Oktober-November.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Mulai Sosialisasikan Proyek Pengaspalan dan Pemasangan CCSP Jalan Wiyung
"Kenapa cepat ? Dilihat dari pekerjaannya tidak banyak pemukiman hanya gudang-gudang, mungkin bisa lebih cepat," ujarnya, Selasa (16/7/24).
Windo menjelaskan, untuk panjang pekerjaan sekitar 330 meter, dari Babat Jerawat sampai Taman Cahaya. Dan untuk anggaran sekitar Rp 44 miliar, itu termasuk pembangunan median jalan yang belum selesai di pekerjaan sebelumnya.
"Jadi untuk pekerjaan kali ini untuk menata pinggiran atau median jalan juga yang dulu belum selesai. Dan untuk panjang pekerjaan pinggiran sekitar kurang lebih 500 meter." terang Windo.
Ditanya kendala, Windo menyebutkan, hanya masalah lalu lintas dan akses keluar masuk kendaraan pabrik, pihaknya sudah melakukan sosialisasi semua.
"Untuk pekerjaan dimulai akhir Mei dengan batas waktu lima bulan sesuai kontrak. Pelaksana pekerjaan PT Diatasa Beton KSO." pungkasnya.
Sementara Iwan selaku Project Manager PT Diatasa Beton KSO sewaktu diemui dilokasi pekerjaan mengatakan, iya lanjutan pekerjaan tahun 2023, panjang pekerjaan box baru 338 meter dari jembatan taman Cahaya kurang dari 75 meter.
Baca Juga: Jelang Musim Hujan Pembangunan Saluran Petemon Ditargetkan Selesai Akhir November 2024
"Pekerjaan tahun lalu kan berhenti di fisik box culvert saja, jadi untuk median jalan, pedestrian pengaspalan serta PJU itu kan belum, ikut pekerjaan tahun ini." terang Iwan, saat ditemui di lokasi pekerjaan, Rabu (17/7/24).
Iwan menegaskan, sementara tidak ada kendala. Karena hanya bertemu beberapa pabrik saja, kordinasi dan sosialisasi kita lakukan di kecamatan dan semoga kedepannya tidak ada masalah.
"Sebenarnya STT kontrak sampai Oktober tanggal delapan, cuma ditarget akhir September harus kelar. Tetap kita usahakan supaya akhir September bisa difungsikan,”ujar Iwan.
Untuk U-dith dia menjelaskan, itu saluran gendong istilahnya dalam pematusan. Tujuannya untuk mengalirkan saluran-saluran yang ada di persil warga. Jadi saluran dari persil warga atau saluran-saluran kecil yang ada dikawasan memasuki U-dith dulu baru masuk box culvert.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gencarkan Skrining Kesehatan Sasar Siklus Hidup Masyarakat
"Untuk panjang pekerjaan sama, sama itu maksudnya untuk pekerjaan tahun lalu 220 meter ditambah 338 meter yang sekarang. Tahun lalu belum ada U-dith nya dan masuk sekarang. Jadi kalau bisa difungsikan totalnya 550 meteran." ungkap Iwan.
Lanjut Iwan, itu termasuk rencana U-turn yang ada di sebelah barat nya PBI (Pondok Benowo Indah) jarak 150 meter di situ ada U-turn. Itu bentuk rekayasa lalu lintas, jadi warga PBI tidak bisa langsung cross (belok kanan) dari arah Surabaya. Harus putar balik dulu, untuk rekayasa lalu lintas biar tidak macet harus seperti itu.
"Rekayasa lalu lintas ada beberapa opsi seperti traffic light, cuma kita mengikuti design dari dishub. Kita masih kordinasi, cuma design awal U-turn." imbuhnya.
Untuk percepat pekerjaan, Iwan mengatakan, sesuai kesepakatan dengan polsek setempat dan polres, apapun bentuk aktivitas kita yang menganggu traffic kita menghindari di siang hari. "Jadi kita kerjakan malam hari, karena aktivitas volume juga turun, soalnya kita butuh buka tutup jalan nanti. Jadi satu jalur yang aktif gantian, nanti ada pengatur jalan," tutupnya.
Editor : amar