Swaranews.com - Bupati Lamongan Yuhronur Efendi membuka Diklat Digitalisasi Merdeka Belajar dan Sapa Guru PGRI yang diselenggarakan oleh PGRI Lamongan, Rabu (31/7/2024), di PGRI Convention Hall. Kegiatan yang akan berlangsung di 9 titik ini dimaksudkan sebagai wahana silaturahmi sekaligus membekali para guru dengan kompetensi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Penggunaan internet tidak dapat dihindari, justru menjadi tantangan untuk kita manfaatkan secara positif bagi kemajuan pendidikan di Lamongan. Dengan itu kita bentuk pelajar pancasila, berkarakter, dan agile untuk menghadapi perubahan zaman,” ucap Bupati yang akrab disapa Pak YES ini.
Baca Juga: Kolaborasi Pemkot Surabaya dan BPOM Kawal Program Nasional Keamanan Pangan Terpadu
Dia juga mengapresiasi kontribusi para guru dalam memajukan kualitas manusia di Lamongan. Hal itu terbukti dengan angka IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Lamongan yang konsisten naik setiap tahunnya, bahkan lebih tinggi daripada Provinsi Jawa Timur.
“Salah satu indikatornya adalah dari indeks pendidikan. Indeks pendidikan menentukan keberhasilan Lamongan dalam meletakkan IPM Lamongan di atas rata-rata Provinsi Jatim. IPM kita 2023 nilainya 75,29, sedangkan Jatim 74,65,” papar YES.
Baca Juga: Bahas Pembangunan Berkelanjutan, UPN Veteran Jatim Hadirkan Profesor dari Jepang hingga Malaysia
Pemkab Lamongan terus berkomitmen dalam membangun sumber daya manusia. Salah satu upaya yang ditempuh adalah melalui program Perintis (Pendidikan Berkualitas dan Gratis) yang telah dirasakan oleh 18 ribu siswa di Lamongan dari tingkat SD hingga S2.
“SDM Lamongan ini diharapkan siap menyongsong kemajuan Lamongan. Ke depan, Lamongan sebagai bagian dari Gerbang Kertosusila, akan menjadi kota penyangga yang berkontribusi penting bagi kemajuan ekonomi. Contohnya, pembangunan Jalan Lingkar Utara ini tentunya akan menciptakan bangkitan ekonomi baru yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat,” jelas Pak YES optimis.
Baca Juga: Jadi Anggota GNLC Pertama di RI, Surabaya Siap Berbagi Praktik Terbaik dalam Konferensi UNESCO
Diklat kali ini diikuti oleh para guru dari 3 wilayah kecamatan, di antaranya Lamongan, Turi, dan Deket. Sedangkan guru dari wilayah lain akan dijadwalkan sendiri di titik yang berbeda. Materi yang diajarkan di antaranya seputar IT, aplikasi Android, dan pemanfaatan AI (Artificial Inteligence).
Editor : amar