Swaranews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menambah Pos Pemadam Kebakaran pada tahun 2022. Lokasinya berada di kawasan Balas Klumprik, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya. Rencananya, pos tersebut mulai beroperasi pada tahun 2023 mendatang.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Dedik Irianto mengungkapkan, bahwa saat ini Pemkot Surabaya memiliki 21 pos pemadam kebakaran. Lokasinya, tersebar di seluruh wilayah Kota Pahlawan. "Kita punya 21 pos. Tahun ini ada tambahan satu pos lagi di Balas Klumprik. Karena dulu waktu 5 tahun sebelumnya, perkembangan perumahan di sana tidak seramai sekarang," kata Dedik Irianto, Jumat (7/10/2022).
Baca Juga: Pjs Wali Kota Surabaya Ikuti Napak Tilas Pejuang di Hari Santri
Menurut Dedik, penambahan pos pemadam kebakaran ini bertujuan untuk mempercepat capaian respon time. Sekaligus pula untuk mengcover jangkauan area yang lebih luas. "Sudah proses, sedang dibangun hampir selesai. Insyaallah tahun depan bisa beroperasi," terangnya.
Dedik juga menjelaskan, bahwa selama ini pihaknya menerapkan Respon Time 7 menit Pelayanan Pemadaman Gratis (Roti 7 Lapis) yang merupakan inovasi DPKP Surabaya. Satu pos pemadam itu bisa menjangkau lokasi kebakaran terjauh hingga 3,5 meter dalam kurun waktu maksimal 7 menit.
"Kita punya 21 pos. Kalau ditarik 3,5 kilometer itu kita sudah bisa cover 94 persen. Artinya, paling jauh titik kebakaran itu 3,5 kilometer. Sehingga kita berani menerapkan Respon Time 7 menit Pelayanan Pemadaman Gratis (Roti 7 Lapis)," terang dia.
Baca Juga: Pjs Wali Kota Surabaya Ikuti Napak Tilas Pejuang di Hari Santri
Selain dukungan keberadaan pos yang tersebar di seluruh wilayah Kota Pahlawan, kecepatan dalam menangani kebakaran ini juga didukung Surabaya Intelligent Transport System (SITS). Sehingga saat kendaraan pemadam meluncur ke lokasi kebakaran, traffic light dapat dihijaukan. "Kita dibantu SITS untuk traffic light. Sehingga pada saat meluncur lokasi kebakaran, traffic light dihijaukan terus sehingga kami bisa menjangkau lokasi dalam 7 menit," jelas Dedik.
Di samping dukungan keberadaan pos-pos dan SITS, kehadiran kendaraan bronto skylift juga menjadi bukti komitmen pemkot dalam memaksimalkan upaya pemadaman jika terjadi kebakaran di gedung bertingkat.
Baca Juga: Pjs Wali Kota Surabaya Ikuti Napak Tilas Pejuang di Hari Santri
Dedik menyebut, saat ini Pemkot Surabaya memiliki empat unit bronto skylift yang terbagi menjadi tiga spek. Yakni, 1 unit bronto skylift 104 meter. Lalu, satu unit bronto skylift 55 meter. Serta, 2 unit bronto skylift 42 meter. "Bronto skylift kami ada tiga spek dengan jumlah empat unit. Jadi, Insyaallah ini sudah maksimal," terangnya.
Dedik juga menambahkan, bahwa kendaraan tempur DPKP Surabaya berjumlah total 78 unit. Puluhan kendaraan tempur pemadam itu mulai dari yang roda dua hingga roda 16. "Untuk roda dua kita punya walang kadung dan walang kekek. Kemudian ada mobil tempur SCBA (Self Contain Breathing Apparatus), bronto skylift, mobil tangga, serta mobil phyton yang dapat dipasang selang hingga 6 kilometer," tandasnya. (mar)
Editor : redaksi