Bantuan senilai Rp 250 juta yang diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu dihimpun oleh Posko Surabaya Bangga Peduli yang terdiri dari 138 buah selimut, 100 buah bantal, 50 buah sprei sarung bantal, 50 baju daster, 100 buah celana dalam untuk laki - laki dan perempuan, 50 buah sikat gigi, 50 buah sabun, 200 paket sembako, dan 50 buah kasur lipat.
“Selama ini Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa selalu mengingatkan untuk saling membantu kepala daerah satu dengan yang lainnya. Kita bersama bupati dan walikota di Jawa timur ini memang persaudaraannya kuat, jadi ketika terdengar kabar Sidoarjo ada musibah maka saya kontak (hubungi) Gus Muhdlor. Ada selimut, sembako, tempat tidur, itu yang kita berikan dan itu yang kirimkan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Baca Juga: DPRD Surabaya Desak Pemkot Periksa SOP Penjualan Mihol
Wali Kota Eri Cahyadi mengaku, bahwa ia bersama Gus Mudhlor juga tengah berkoordinasi dan membahas tentang bantuan yang akan dikerahkan untuk korban bencana alam longsor dan banjir di Kabupaten Trenggalek. “Baru telpon juga dengan Bupati Trenggalek, karena Bupati Trenggalek sekarang lagi membangun rumah sementara karena banyak rumah yang hancur akibat longsor kemarin. Sehingga Insya Allah saya dan Bupati Sidoarjo sama - sama membantu karena bagaimanapun kami adalah saudara semuanya, semoga silaturahmi kita sebagai saudara tetap terikat,” ungkapnya.
Di sisi lain, mengenai bantuan personel dan alat berat, Cak Eri sapaan lekatnya mengaku bahwa bantuan tersebut tidak dikirimkan ke Kabupaten Sidoarjo. Sebab, bantuan yang saat ini dikirimkan telah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh para korban bencana di Kabupaten Sidoarjo.
“Karena Pak Bupati menyampaikan kebutuhannya yang paling dibutuhkan adalah selimut, sembako, tempat tidur, pakaian dan itu yang kita siapkan. Sebab, ketika kami akan membantu, kami akan saling kontak, apa yang paling penting dan dibutuhkan. Kalau Trenggalek minta dibantu untuk membangun rumah saja, sehingga kami juga mendiskusikan itu,” terangnya.
Sedangkan, mengenai penerapan Early Warning System atau sistem peringatan dini bencana alam di wilayah aglomerasi, Cak Eri menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Gresik dan Bupati Sidoarjo terkait pemasangan sensor tersebut. Sebab, di sejumlah titik di Kota Surabaya telah terpasang.
Baca Juga: Dirut Pastikan Pasien Meninggal di IGD RSUD Soewandhie Sudah Ditangani Intensif
“Sebenarnya kita koordinasikan dengan Bupati Gresik dan Sidoarjo tapi kalau Surabaya kita sudah punya itu, sudah kita pasang di beberapa titik. Tapi yang lain, Gresik dan Sidoarjo akan kita koordinasikan tapi saling menguatkan saja,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab disapa Gus Mudhlor menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi dan seluruh masyarakat Kota Surabaya atas bantuan yang telah diberikan untuk para korban bencana alam di Kabupaten Sidoarjo.
“Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Walikota Surabaya yang sudah memberikan atensi dan perhatiannya kepada saudara - saudara kita. Bukan hanya Sidoarjo tetapi kolaborasi ini adalah sinergitas yang didambakan oleh setiap daerah lain,” kata Gus Muhdlor.
Baca Juga: Dirut Pastikan Pasien Meninggal di IGD RSUD Soewandhie Sudah Ditangani Intensif
Sebab, menurutnya, kalau ada saudara yang sakit, maka saudara yang lain akan saling membantu dan bergotong - royong. Termasuk setelah ini, pihaknya bersama Wali Kota Eri Cahyadi akan membantu Kabupaten Trenggalek untuk membuat hunian sementara.
“Surabaya memberikan respon yang sangat cepat, bahkan di 3 jam pertama mungkin sudah ramai di medsos, beliau sudah menghubungi butuh apa dan sebagainya. Kemarin data kita petakan, kebutuhannya apa, kami sampaikan. Yang jelas atas nama pribadi dan Kabupaten Sidoarjo berterima kasih kepada Walikota Surabaya, semoga ini menjadi pro tipe kedepan, sinergitas antar bupati dan walikota se - Indonesia,” pungkasnya. (mar)
Editor : redaksi